SuaraJogja.id - Sejumlah nama muncul sebagai kandidat kuat dalam pemilihan walikota Yogyakarta dalam pilkada November 2024 mendatang. Tak hanya walikota, sejumlah nama juga mengemuka untuk menjadi calon wakil walikota periode 2024-2029.
Sebut saja Anggota DPRD Kota Jogja Krisma Eka Putra yang santer diberitakan akan mendampingi Anggota DPD RI DIY, Muhammad Afnan Hadikusumo. Afnan yang masuk bursa walikota dari Partai Golkar dengan suara tertinggi bahkan disinyalir meminang Krisma untuk duet dalam pilkada mendatang. Keduanya diklaim merupakan pasangan yang tepat karena merepresentasi pemimpin Kota Yogyakarta dari semua unsur dan golongan.
"Mungkin ada beberapa masyarakat yang merasa kalau kami disatukan bisa bersinergi kerja bersama. Namun soal pencalonan dan siapa pasangan siapa, biar senior dan pimpinan partai yang berdiskusi. Itu ranah beliau-beliau yang memutuskan," papar Krisma di Yogyakarta, Sabtu (08/6/2024) petang.
Menurut politisi muda Partai Gerindra tersebut, dirinya menyerahkan rekomendasi dan sosok yang akan diusung partainya. Dia hanya menunggu arahan pengurus dan senior partai.
Namun diakuinya, Afnan merupakan politisi dan tokoh Muhammadiyah senior di Kota Yogyakarta. Afnan memiliki rekam jejak dan perjalanan karier yang banyak dikenal masyarakat kota ini.
Karenanya berpasangan dengan Afnan merupakan kesempatan yang besar untuk bisa membangun Kota Yogyakarta ditengah beragam persoalan yang muncul saat ini. Mulai dari masalah sampah yang tidak berkesudahan, stunting hingga kejahatan jalanan. Meski demikian, Krisma mengaku tidak ingin berandai-andai untuk mendampingi Afnan maju sebagai wawali dalam pilkada nanti.
"Berandai-andai dalam politik itu bahaya, bisa jadi perdebatan nanti. Memang senior Gerindra sudah diskusi soal perhitungan nanti di Pilkada Jogja dengan logika yang matang, tapi kalau berandai-andai soal koalisi dan siapa berpasangan dengan siapa terlalu riskan," tandasnya.
Krisma menyebutkan, walaupun harus menunggu rekomendasi partai, anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta tersebut menilai pilkada kali ini sangat menarik. Apalagi karakteristik pemilih saat ini banyak didominasi kalangan muda dan milenial.
Apalagi melihat pengalaman dalam pilpres Februari 2024 lalu, kemenangan Prabowo-Gibran juga banyak didominasi pemilih milenial dan anak-anak muda. Untuk itu sudah seharusnya masyarakat dan elemen partai politik peka terhadap tokoh muda dalam setiap perencanaan pembangunan wilayah di masa depan.
Baca Juga: Pengakuan Pengedar Narkoba Berusia Muda di Jogja, Nekat Demi Penuhi Kebutuhan
"Saya sendiri yang terlibat dalam kampanye Pilpres lalu itu agak terkejut dengan raihan angka Prabowo-Gibran. Maka dengan komposisi pemilih muda yang mayoritas, pasti pertimbangan terhadap tokoh pemilih dari kalangan itu harus ada," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Bantul Lawan Kemiskinan Ekstrem: Bansos Pangan dan Alat Bantu Disabilitas Disalurkan
-
Kecelakaan di Wates, Motor Belok Dadakan Tabrak Truk, Seorang Wanita Tewas
-
Dapat Duit Gratis dari DANA? Bongkar Trik DANA Kaget, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Sleman Genjot Ekonomi Timur: Jalan Prambanan-Lemahbang Jadi Andalan, Warga Terima Sertifikat
-
Terungkap, Alasan PSIM Hancurkan Dewa United: Van Gastel Pilih Liburkan Pemain Setelah Kalah