SuaraJogja.id - Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman Ery Widaryana memastikan siswa lulusan TK maupun SD mendapat sekolah di jenjang berikutnya. Hal itu menyusul daya tampung untuk SD maupun SMP di Sleman yang tinggi.
Disampaikan Ery, untuk lulusan TK kelompok B atau siswa yang hendak masuk ke SD berjumlah 13.449 orang. Kemudian daya tampung SD/MI negeri swasta di Sleman ada 19.908 orang.
"Jadi praktis anak-anak lulusan TK B pasti bisa mendapatkan bangku sekolah," kata Ery, kepada awak media, Kamis (13/6/2024).
Kemudian untuk SD Negeri di Sleman memiliki daya tampung hingga 11.872 orang. Jika kemudian SD negeri telah terpenuhi secara kuota maka masih ada SD swasta yang siap menampung atau menjadi alternatif.
"Kalau seandianya anak-anak itu SD negeri full, yang di swasta menurut data yang dari Sleman itu hanya sekitar tidak sampai 2 ribu yang di swasta kalau itu sekolah negeri full, tapi sekarang kenyataannya sekolah negeri kan tidak semuanya penuh daya tampungnya," terangnya.
Kemudian untuk daya tampung SMP/MI di Bumi Sembada mencapai 19.456 orang. Sedangkan lulusan SD/MI se-Kabupaten Sleman mencapai 16.567 orang sehingga masih menyisakan kursi kosong sekitar 3 ribuan siswa.
"Jadi praktis baik lulusan TK B maupun SD ada kursi, daya tampung di sekolah lanjutannya. Jadi tidak akan kurang daya tampung," tegasnya.
Dalam kesempatan kali ini, Ery justru menekankan kepada masyarakat tentang berbagai jalur dalam PPDB SD dan SMP kali ini. Setidaknya ada tiga jalur untuk PPDB SD dan empat jalur bagi SMP.
Pembagian jalur PPDB SD yakni zonasi, afirmasi dan perpindahan tugas orang tua. Sedangkan untuk SMP ditambah satu lagi yakni jalur prestasi.
Baca Juga: Lengkap! Panduan PPDB SD & SMP Sleman 2024: Jalur, Syarat dan Jadwal
"Kita sampaikan jangan sampai masyarakat itu masih berpikirkan untuk seleksi masuk ke jenjang tinggi itu selalu berorientasi pada nilai. Nilai itu hanya jalur-jalur tertentu saja," ucapnya.
"Jalur zonasi pun walaupun seleksi pakai nilai tapi kan tidak mutlak, karena tidak akan bisa terkalahkan untuk luar zona. Nilai seberapa pun besarnya tidak akan mungkin terkalahkan dengan nilai yang cukup tinggi dari luar zona, itu untuk zonasi wilayah. Afirmasi juga hanya usia tidak pakai nilai. Kalau yang prestasi memang itu [pakai nilai]," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
DIY Percepat Program Makan Bergizi Gratis: Regulasi Bermasalah, Relawan Jadi Sorotan
-
Rebut Peluang Makan Bergizi Gratis: Koperasi Desa di Bantul Siap Jadi Pemasok Utama
-
Pemda DIY Buka-bukaan Soal Aset Daerah: Giliran Hotel Mutiara 2 Malioboro Dilelang
-
Imogiri Siap Sambut Pelayat PB XIII: Ini Panduan Lengkap Akses, Pakaian, dan Tata Cara Penghormatan
-
Stop Saling Tuding! Begini Cara Dosen UGM Sederhanakan Proses Perceraian di Indonesia