SuaraJogja.id - Dinas Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan kurasi terhadap produk pertanian berupa Melon Sweet 9 atau melon hidroponik yang dihasilkan oleh petani Green House Tri Erfin di Bugel, supaya naik kelas
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kulon Progo Iffah Mufidati di Kulon Progo, Selasa, mengatakan Diskop UKM Kulon Progo melaksanakan pembinaan secara langsung dengan menggunakan media Kurasi Produk Setiap Jumat Kulon Progo (SiJumKu) dalam rangka produk UMKM bisa naik kelas.
"Minggu lalu, kami melakukan kurasi terhadap produk pertanian berupa Melon Sweet 9 atau melon hidroponik yang dihasilkan oleh petani Green House Tri Erfin yang beralamat di Pedukuhan II, Bugel," kata Iffah.
Ia mengatakan kurasi ini merupakan upaya pembinaan secara masif untuk meningkatkan pemahaman dalam upaya melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Kurasi untuk pengelolaan koperasi maupun dalam memasarkan produk-produk olahan, pertanian, maupun produk kerajinan oleh pelaku UMKM.
Baca Juga: Sah! Ini 40 Nama Anggota DPRD Kulon Progo Periode 2024-2029
"Selain membina koperasi di seluruh Kulon Progo, kami juga membina pelaku UMKM," kata Iffah.
Petugas kurasi Dwi Puji Astuti mengatakan beberapa persyaratan harus dipenuhi agar produk pertanian berupa melon tersebut bisa dipasarkan, baik di pasar lebih luas, seperti di Toko Milik Rakyat (ToMiRa), termasuk pasar daring melalui BelaBeliKu, dan pasar lainnya.
Syarat tersebut seperti sudah ber-PIRT, memiliki izin edar dari BPOM, bersertifikat halal, memiliki HAKI, kualitas baik, ada netto, komposisi, ada kedaluwarsanya, serta kemasan yang baik.
"Dengan memenuhi syarat tersebut diharapkan produk UMKM bisa disandingkan dengan produk pabrikan dan mampu bersaing di pasaran," katanya.
Dia mengatakan kurasi yang dilaksanakan oleh Tim SiJumKu, selain mengurusi MelonSweet Net 9 harganya Rp30 ribu per kilogram, juga mengurusi produk olahan yang berupa kripik pisang yang diproduksi oleh Sapti dari Banyuroto. Ada juga olahan berupa sambel teri, sambel tuna, dan sambel kentang mustofa yang diproduksi oleh Martini dari Siwalan, serta olahan abon ikan, baso ikan, dan sambel cumi yang diproduksi oleh Binari dari Siwalan.
Baca Juga: Dibagikan ke Warga Kulon Progo, Jokowi Kurban Sapi Hampir Satu Ton
Dengan menggunakan media SiJumKu diharapkan produk UMKM bisa dilakukan kurasi sehingga produknya bisa memenuhi syarat untuk dipasarkan lebih luas, termasuk di pasar daring yang juga mampu bersanding dan bersaing dengan produk lainnya di pasar yang semakin ketat persaingannya.
"Ke depan juga diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan bagi pelaku UMKM di Kabupaten Kulon Progo," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Pramono Ajak Anies Nobar Persija di JIS: Sekarang Tuan Rumahnya Saya, Bukan yang Bikin Nggak Nyaman
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 9 Mobil Bekas Merek Xenia Harga di Bawah Rp60 Juta, Cocok Jadi Kendaraan Keluarga
- Tecno Pova Curve 5G Lolos Sertifikasi di Indonesia: HP Murah dengan Layar Elegan
Pilihan
-
Perintah Hemat Prabowo Mulai Longgar, Sri Mulyani Buka Blokir Anggaran Rp129 Triliun Bagi 99 K/L
-
Cukai Minuman Manis Batal Berlaku di 2025
-
Ekonomi Loyo, Pajak Ambles Rp77 Triliun: APBN Mei 2025 Minus!
-
Perang Iran-Israel Bikin Sri Mulyani Was-was, Kenapa?
-
Here We Go! Jaka Pindah ke Leeds United, Jay Idzes Direkrut Udinese?
Terkini
-
Luncurkan SINAR Sleman, Inovasi Digital Pemkab agar Warga Bisa Kontrol Pembangunan Daerah
-
Purnawirawan Desak Gibran Dimakzulkan, DPR Pilih Tunda Pembahasan: Ada Apa dengan Tanggal 20?
-
Trauma Korban '98 Dibunuh Dua Kali? Sejarawan Kecam Pernyataan Fadli Zon Soal Pemerkosaan Massal
-
Perang Iran-Israel Ancam Indonesia, Pakar Perdamaian Minta Prabowo Serukan Gencatan Senjata
-
Pengemudi Diduga Mabuk Tabrak Motor di Sleman: Korban Luka Serius, Polisi Temukan Botol Miras