SuaraJogja.id - Kepala Sekolah SMPN 6 Yogyakarta, Dwi Isnawati buka suara terkait dengan polemik sejumlah calon peserta didik yang tak lolos jalur zonasi radius. Padahal mereka bertempat tinggal di satu RW dengan sekolah.
"Jadi untuk PPDB ini semua kebijakan itu memang dari dinas. Jadi yang membuat juknis dan kelengkapannya semuanya dinas. Sehingga kami dari sekolah itu hanya tinggal melaksanakan saja," kata Dwi saat ditemui di sekolah, Kamis (27/6/2024).
Dwi menuturkan bahwa sekolah tidak memiliki wewenang maupun hak untuk membuat aturan atau kebijakan terkait PPDB. Sekolah hanya bertugas untuk melakukan verifikasi para calon peserta didik yang mendaftar sesuai dengan juknis yang berlaku.
Usai dilakukan verifikasi maka data-data itu akan kemudian langsung masuk ke sistem. Setelah itu sekolah tidak memiliki wewenang lagi.
"Kemudian setelah masuk ke sistem, itu sistem yang bekerja. Sehingga kami tidak tahu seperti apa. Kami ya tahunya kemudian muncul nama-nama itu yang diterima di SMP 6 siapa-siapa saja, jaraknya berapa," ungkapnya.
Tidak terkecuali dalam kasus yang menimpa sejumlah anak di RW 04, RT 14, Kalurahan Cokrodiningratan, Kecamatan Jetis, Kota Yogyakarta ini. Dwi mengungkapkan bahwa di dalam juknis tertulis RW 04 berada justru dalam radius yang paling jauh ketimbang RW-RW lainnya.
Berdasarkan data yang ada, urutan RW terdekat dari SMPN 6 Yogyakarta yakni RW 08 sejauh 117 meter, RW 03 sejauh 233 meter, RW 09 sejauh 244 meter, sedangkan RW 04 sejauh 246 meter.
Kemudian dari sisi kuota untuk PPDB jalur zonasi radius di SMPN 6 Jogja berjumlah 33 siswa. Kuota itu pun sudah terpenuhi dari tiga RW yang berada paling atas sesuai juknis tadi.
"Jadi [kuota siswa] 33 itu ternyata terpenuhi dari RW 8, 3 dan 9. Sehingga yang RW 4 itu tidak ada yang masuk sama sekali karena yang terjauh, yang diterima dari 33 kuotanya itu yang paling jauh 244 meter. Jadi selisih dua meter," ujarnya.
Baca Juga: Rumah Berada Dalam Satu RW dengan SMPN 6 Jogja, Sejumlah Siswa justru Tak Lolos PPDB Zonasi Radius
Dwi pun sebenarnya mengakui keberadaan RW 04 itu memang sama dengan wilayah sekolah. Bahkan rumah para siswa yang tidak diterima itu hanya berada di belakang sekolah.
"Penentuan titiknya itu yang kami juga tidak tahu penentuan titik nya dari mana informasi yang kami terima titiknya itu diambil dari titik tengah wilayah RW. Tapi apakah benar seperti itu ya tidak tahu kenapa jadinya jaraknya seperti itu," ungkapnya.
Sekolah yang tidak bisa berbuat banyak lantas melaporkan temuan ini ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta. Dengan harapan ada solusi terbaik yang digunakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
"Kami memang hanya pelaksana maka masalah ini juga kemudian kami bawa ke dinas untuk kami sampaikan, bahwa ada komplain dari masyarakat terkait dengan hasil PPDB jalur radius seperti ini ini ini. Harapannya nanti ada solusi yang terbaik," terangnya.
Dia bilang saat ini Disdikpora Kota Yogyakarta tengah memproses laporan tersebut. Ia berharap ada keputusan terbaik bagi para calon siswa untuk bisa mendapat hak-haknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ayah Brandon Scheunemann: Saya Rela Dipenjara asal Indonesia ke Piala Dunia
- Di Luar Prediksi! 2 Pemain Timnas Indonesia Susul Jay Idzes di Liga Italia
- Berbalik 180 Derajat, Mantan Rektor UGM Sofian Effendi Cabut Pernyataan Soal Ijazah Jokowi
- Erika Carlina Bikin Geger, Akui Hamil 9 Bulan di Luar Nikah: Ini Kesalahan Terbesarku
- Tak Perlu Naturalisasi, 4 Pemain Keturunan Jebolan Akademi Top Eropa Bisa Langsung Bela Timnas
Pilihan
-
Singgung Jokowi, Petinggi Partai Sebut PSI Bisa Gulung Tikar, Apa Maksudnya?
-
Kongres PSI: Tiba di Solo, Bro Ron Pede Kalahkan Kaesang Pangarep
-
Profil dan Agama Erika Carlina, Seleb Dijuluki Ratu Pesta yang Ngaku Hamil di Luar Nikah
-
Hasil Timnas Indonesia U-23 vs Filipina: Lemparan Robi Darwis Bawa Garuda Muda Unggul 1-0 di Babak I
-
Jens Raven Cadangan! Ini Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Filipina
Terkini
-
98 Ribu Pelajar Yogyakarta Dapat Cek Kesehatan Gratis, Ini Jadwal dan Jenis Pemeriksaan
-
KUD vs Kopdes Merah Putih: Bantul Ungkap Strategi Kolaborasi Demi Kesejahteraan Desa
-
Terjebak di Kamboja: Kisah Pilu Puspa, PMI Ilegal yang Dipaksa Jadi Scammer dan Korban Kekerasan Seksual
-
10 Pilar Tol Jogja-Solo 'Diputar' di Atas Ring Road, Ini Canggihnya Teknologi Sosrobahu
-
Jangan Klik Sembarangan! BRI Tegaskan Ancaman Phishing Makin Nyata, Waspadai Keamanan Transaksi