SuaraJogja.id - Meski artis Raffi Ahmad akhirnya mundur dari proyek beach club di Pantai Krakal, Gunungkidul beberapa waktu lalu, pembangunan dimungkinkan masih akan berjalan. Sebab Raffi Ahmad disebut hanya satu dari sekian investor beach club tersebut.
Karenanya sejumlah akademisi meminta para pengambil kebijakan maupun investor untuk melakukan riset mendalam sebelum benar-benar melaksanakan proyek tersebut. Bukan tanpa alasan, di kawasan Pantai Krakal diperkirakan terdapat banyak cabang-cabang sumber air tanah bagi warga Gunungkidul.
"Jadi bukan perlukah proyek beach club dilanjutkan atau tidak, tapi perlu ada riset yang mendalam karena di kawasan pantai krakal bisa jadi banyak cabang-cabang sumber air tanah. Kalau salah pembangunannya maka sumber air tanah itu bisa hilang," papar Deputy Director Pusat Sains Kelapa Sawit Instiper, Agus Setyarso dalam Summer Course Landscape Management Karst Ecosystem di Yogyakarta, Kamis (27/6/2024).
Menurut mantan Forest Program WWF Indonesia tersebut, di Gunungkidul tercatat ada lebih 100 sungai di bawah tanah. Selain itu hanya satu sungai yang berada di permukaan tanah.
Baca Juga: Niat Baik Berujung Petaka, Warga Gunungkidul Ditodong Sabit Usai Beri Tumpangan
Saat ini baru sekitar 7 persen sumber air di kawasan tersebut yang bisa menghidupi warga setempat. Karenanya bila pembangunan infrastruktur dilakukan tanpa adanya kajian atau riset mendalam, maka nantinya akan semakin banyak sumber-sumber air tanah yang hilang.
"Saat ini penduduk sekitar saja harus beli air sekitar Rp 750 ribu per bulan. Sedangkan sampai saat ini belum ada data-data cabang sumber air di kawasan karst. Ini yang harus dilakukan pemetaan sebelum dibangun beach club dan lainnya," paparnya.
Hal senada disampaikan Guru Besar Manajemen Air Universitas Padjajaran, Chay Asdak yang menyatakan, investor atau pemerintah setempat harus memastikan tidak ada mata air di kawasan karst yang didirikan bangunan.
"Kalau landscape karst rusak, maka penduduk akan kehilangan mata air dibawahnya. Investor bisa saja tidak tahu hal ini, mereka hanya tahu melihat landscape yang bagus untuk pariwisata," tandasnya.
Chay menambahkan, pendekatan Daerah Aliran Sungai (DAS) penting dilakukan agar investor mengetahui pengelolaan air dari hulu hingga hilir. Selain itu pembangunan infrastruktur atau beach club pun harus melibatkan partisipasi penduduk sekitar. Dengan melibatkan semua pihak maka kontestasi ide dalam proyek beach club akan ada jalan keluarnya.
Baca Juga: Tak Terima Difitnah Curi Ayam, Kakek Asal Paliyan Nekat Habisi Seorang Janda
"Yang sekarang terjadi kan adanya miskomunikasi karena tidak ada media komunikasi yang menguatkan public engagement (partisipasi publik-red). Selain itu pembangunan di kawasan karst harus ada perencanaan berbasis hasil riset," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Melayat ke Rumah Duka, Raffi Ahmad Unggah Potret Kenangan dengan Hotma Sitompul
-
7 Artis Pernah Jadi Klien Hukum Hotma Sitompul, Ada yang Berhadapan dengan Hotman Paris
-
Berjasa Besar Tangani Kasus Narkoba Raffi Ahmad, Hotma Sitompul Tak Minta Bayaran
-
Deretan Kasus Besar yang Ditangani Hotma Sitompul
-
Jasa Hotma Sitompul dalam Hidup Raffi Ahmad, Bantu Kasus Narkoba hingga Eksis Lagi di TV
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan