SuaraJogja.id - Festival seni kontemporer Artjog 2024 bertajuk ‘Motif: Ramalan’ dibuka di Jogja National Museum (JNM) Yogyakarta, Jumat (28/6/2024). Festival tahunan ini bakal digelar selama satu bulan mendatang hingga 1 September 2024.
Sebanyak 48 seniman, baik individu maupun kelompok ikut tampil dalam Artjog kali ini. Mereka terdiri dari 30 seniman undangan dan 18 seniman terbuka.
Yang menarik, aktor Nicholas Saputra ikut ambil bagian dalam Artjog kali ini. Niko-panggilan Nicholas berkolaborasi dengan Happy Salma dan almarhum Gunawan Maryanto dalam karya mix media installation bertajuk "Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan".
Niko dalam karya seni kontemporer ini membacakan Serat Centhini, khususnya dalam bab Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan yang merupakan terjemahan Elizabeth D Inandiak pada 2002 lalu.
Baca Juga: Dilema Dokter Spesialis: Ingin Mengabdi ke Daerah, tapi Terbentur Fasilitas dan Apresiasi
Pembacaan dibagi dalam enam babak. Niko bersama Happy Salma secara bergantian bertindak sebagai narator. Pengunjung bisa mendengarkan dongeng Serat Centhini dengan headset yang khusus disediakan di pameran tersebut.
CEO Artjog, Heri Pemad disela pembukaan acara, mengungkapkan, Artjog tahun ini sengaja memilih tema ‘Motif: Ramalan’ yang merupakan lanjutan dari tema tahun lalu, yakni ‘Motif: Lamaran’.
"Tema ini mencakup pola imajiner yang menghubungkan antara waktu lampau, hari ini, dan esok," jelasnya.
Pemad menambahkan, Ramalan dalam Artjog tahun ini juga menandakan seniman selalu bekerja dengan imajinasi. Namun mereka tidak hanya mengimajinasikan sesuatu, tapi juga mewujudkannya menjadi suatu perhatian yang sungguh-sungguh.
Sementara Kurator Artjog 2024, Hendro Wiyanto, mengungkapkan ramalan dalam tema pameran kali ini mempunyai arti sesuatu yang dibayangkan akan terjadi di masa depan. Namun sebenarnya mungkin sudah dirasakan umat manusia saat ini.
Baca Juga: Tak Lolos Jalur Zonasi Radius meski Rumah Dekat Sekolah, Orang Tua Sebut Pengaruhi Psikologi Anak
"Maka dari itu kami menggandeng seniman yang bergelut dengan sejarah dan isu-isu kebudayaan," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Pisang dengan Selotip Karya Maurizio Cattelan Terjual Rp98 Miliar
-
Usaha Pandam Adiwastra Janaloka Menjaga, Mengenalkan Batik Nitik Yogyakarta
-
Viral Lomba Mirip Nicholas Saputra, Kok Bisa Kita Kembar dengan Orang Lain?
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Ngefans Berat, Mimpi Zara Adhisty Main Film Bareng Nicholas Saputra dan Marsha Timothy Jadi Kenyataan
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi