Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 29 Juni 2024 | 12:26 WIB
Penerjunan ribuan mahasiswa KKN-PPM UGM Periode 2 di Halaman Balairung UGM, Jumat (28/6/2024). [Hiskia/Suarajogja.id]

SuaraJogja.id - Universitas Gadjah Mada (UGM) menerjunkan sebanyak 7.162 mahasiswa untuk program Kuliah Kerja Nyata - Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN PPM UGM). Ribuan mahasiswa itu dibagi dalam 261 unit yang tersebar pada 35 provinsi yang ada di Indonesia.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI, Basuki Hadimuljono yang hadir langsung di halaman Balairung UGM untuk melepas para mahasiswa KKN tersebut memberikan sejumlah wejangan. Termasuk untuk selalundekat dengan rakyat, menerapkan ilmu pengetahuan dan menjaga nama baik UGM.

"Dekatlah dengan rakyat, tolong jaga nama besar dan nama baik Gadjah Mada. Ilmu pengetahuan yang anda miliki diabdikan untuk rakyat," kata Basuki, dikutip Sabtu (29/6/2024).

Menurut Basuki, para mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan bangsa. Sehingga dalam melaksanakan KKN harus dapat sebisa mungkin mendengarkan aspirasi rakyat dan mampu mengembangkan karakter kepemimpinannya dengan baik.

Baca Juga: Hanya 8 Kampus Swasta di Jogja Ini yang Dinilai Unggul, Universitasmu Termasuk?

"Di era demokrasi, pemimpin harus mampu mendengarkan aspirasi rakyat, sangat baik untuk pengembangan leadership dan KKN menjadi simbol bahwa UGM sebagai universitas kerakyatan," tuturnya.

Ribuan mahasiswa KKN yang tersebar ke seluruh pelosok negeri ini, kata Basuki, sejalan dengan program pengembangan SDM di Indonesia. Terlebih untuk perkembangan masyarakat menuju Indonesia emas 2045.

Diharapkan dalam pembelajaran yang didapatkan oleh mahasiswa selama mengabdi di tengah masyarakat nanti, dapat makin memperkuat kemampuan kepemimpinan mereka.

Tak ketinggalan dalam kesempatan itu, Basuki berpesan agar mahasiswa KKN selalu memegang teguh prinsip untuk tidak mudah berputus asa. Serta terus mencoba sesuatu yang baru, berani dan berjiwa seni.

"Kita bisa kuat jika kita kompeten maka harus kuasai ilmunya. Kita bisa berani jika kita berintegritas, selalu jujur dan bersikap profesional. Selalu berimprovisasi dan berinovasi. Lulusan Gadjah Mada harus kuat. KKN melatih kita untuk bisa hidup bermasyarakat," tegasnya.

Baca Juga: Prabowo-Gibran Siap Bagi Susu dan Makan Gratis, Tapi... Akademisi: Jangan Sampai Impor Lagi!

Rektor UGM Ova Emilia menuturkan penerjunan ribuan mahasiswa ke 35 provinsi, ini sebagai bentuk inklusivitas UGM dalam membangun bangsa. Lebih spesial lagi cakupan wilayah itu memecahkan rekor di Indonesia.

"Pemecahan rekor ini terkait cakupan wilayah, yang disebarkan di 35 provinsi dan ini baru pertama kali kita lakukan," kata Ova.

Dilanjutkan Ova, selama di lokasi KKN, mahasiswa UGM akan melaksanakan tiga hal penting. Mulai dari memetakan persoalan pangan, memberi solusi atas akses sumber daya agar ketersediaan kecukupan pangan baik aspek produksi dan rantai pasok, serta melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.

"Melalui kegiatan pelestarian lingkungan dan keberlanjutan sebagai respon akan dampak atas perubahan iklim yang kita alami sekarang ini," ujarnya.

Rektor juga berpesan agar selama di lokasi KKN, mahasiswa tetap menjaga diri. Serta tetap menjaga kesehatan dan saling berkolaborasi satu lain.

"Kalian harus memiliki empati, kepedulian, keuletan, etos kerja dan rasa tanggung jawab," imbuhnya.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni UGM, Arie Sudjito, dalam laporannya menyampaikan jumlah mahasiswa peserta KKN-PPM UGM Periode 2 ini sebanyak 7.162 mahasiswa. Terdiri atas 261 unit yang tersebar 35 Provinsi di Indonesia, 124 Kabupaten dan 229 Kecamatan.

"Termasuk menjangkau daerah 3T seperti di kepulauan Mentawai dan pulau Liki di kabupaten Sarmi Papua," ungkap Arie.

Arie menambahkan Para mahasiswa KKN akan melaksanakan program kegiatan sejak 1 Juli hingga 19 agustus mendatang yang dibimbing 261 Dosen Pembimbing Lapangan dan 23 Koordinator Wilayah.

Load More