SuaraJogja.id - Sebuah video tentang kasus penahanan ijazah di sebuah sekolah negeri di Gunungkidul viral di media sosial. Dalam video tersebut disebutkan seorang alumni sebuah sekolah negeri di Gunungkidul mengaku tidak memiliki uang tebusan, ijazahnya ditahan oleh pihak sekolah.
"Tidak punya uang tebusan, ijazah eks siswa sekolah negeri di Gunungkidul ini ditahan pihak sekolah,"demikian caption video viral di instagram Radargunungkidul dikutip senin (1/7/2024).
Dalam video tersebut ada seseorang yang mewancarai alumni SMK Negeri 3 Wonosari. Kepada pewawancara, alumni yang bernama Orri Setiawan ini mengaku lulusan SMK N 3 Wonosari. Dia belum bisa mengambil ijazah meski sudah lulus sejak tahun 2023 alasannya karena belum ada biaya pengambilan.
"kurangnya 4 juta lebih. Karena kondisi keluarga tidak mampu,"ujarnya
Baca Juga: Puluhan wisatawan Pantai Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur, Tiga Diantaranya Harus Dirawat Intensif
Video ini lantas mengundang beragam komentar dari warganet. Sebagian ada yang menghujat namun ada yang menampik terkait penahanan ijazah.
Kepala Sekolah SMKN 3 Wonosari, Dwi Retnowati ketika dikonfirmasi menepis adanya penahanan ijazah milik alumni mereka yang bernama Orri Setiyawan. Karena yang terjadi sebetulnya pihaknya tidak pernah menahan ijazah. Dia mengakui jika ijazah milik Orri ini masih berada di sekolah. Karena pada saat Orri lulus itu masih dalam suasana Pandemi Covid 19 (PPKM) dan Orri sudah bekerja.
"Orri sudah bekerja dengan menggunakan raport dan surat keterangan lulus pada saat mendaftar,"terangnya, Senin (1/7/2024).
Pihaknya juga sudah mengklarifikasi ke pihak orangtua siswa untuk menanyakan mengapa ijazah tidak segera diambil. Karena pihaknya sudah menghimbau kepada orang tua atau wali siswa atau siswanya sendiri melalui web sekolah dan melalui surat langsung kepada orang tua untuk segera melakukan cap tiga jari dan mengambil ijazah ketika sudah lengkap ditandatangani kepala sekolah.
Tetapi kenyataannya ada beberapa siswa yang karena mungkin sudah bekerja belum mengambil ijazah. seperti yang terjadi pada siswa bernama Orri ini, dia belum sempat mengambil. Pihaknya juga menanyakan apakah orangtua Orri memiliki tunggakan yang konon jumlahnya fantastis mencapai Rp 4 juta, ternyata jawabannya justru orangtuanya tidak mengetahui kalau ada tunggakan.
Baca Juga: Meski sudah MoU dengan Golkar, PKB Gunungkidul Tepis Arah Dukungannya ke Sunaryanta
"Saya itu tidak tahu Bu jumlahnya berapa. karena waktu itu hanya didatangi oleh seseorang itu yang datang ke rumah mas ori itu menyampaikan bahwa akan mengambilkan ijazahnya mas ori dengan membayar 1 juta rupiah. Tapi itu bukan dari sekolah, sekolah tidak pernah menagih sumbangan yang dulu di awal secara sukarela itu disampaikan oleh orang tua atau wali, "tegasnya.
Retno menandaskan pihak sekolah tidak pernah menagih sumbangan sukarela orangtua siswa ataupun alumni sekalipun ada anak yang sampai lulus tidak merealisasikannya. Bahkan pihaknya sudah menyerahkan ijasah untuk siswa yang belum memberi sumbangan sukarela untuk SMK N 3 Wonosari.
"jadi berita kalau SMK 3 Wonosar menahan ijazah dengan mengharuskan anak membayar sekian itu tidak benar, gitu. ijazah sekarang sudah ada di tangan siswa yang bersangkutan, orang tua yang bersangkutan tanpa membayar serupiahpun. begitu," tandasnya.
Ketika didatangi di rumahnya, orangtua Orri, Sukirman mengaku jika memang ijazah anaknya yang ada di SMKN 3 Wonosari baru saja diserahkan oleh pihak sekolah, Senin (1/7/2024) pagi tadi. Ijazah milik anaknya memang belum sempat diambil bukan karena adanya tunggakan. Tetapi hanya karena belum ada waktu.
"Anak saya sudah bekerja dan belum memerlukan ijazah," kata dia.
Jika printer kabar dirinya masih memiliki tunggakan Sukirman justru mengaku tidak mengetahui jika masih ada kekurangan biaya di sekolah. Terlebih selama ini sekolah tidak pernah melayangkan tagihan kepada dirinya agar segera melunasi kekurangan biaya sekolah anaknya.
Dia bercerita saat itu memang telah mendapat undangan dari pihak sekolah untuk mengambil ijazah anaknya. Namun saat itu Tengah masa pandemi covid-19 di mana semua wilayah sepengetahuan dirinya diberlakukan Lockdown. Sehingga saat itu dirinya tidak mendatangi sekolah untuk mengambil ijazah anaknya.
"Kalau Lockdown itu katanya tidak boleh ke mana-mana. Ya saya takut ke mana-mana," terang dia.
Terkait dengan video wawancara anaknya yang viral Sukirman peserta keluarga mengaku kaget. Karena setahu dirinya beberapa waktu yang lalu hanya didatangi oleh seseorang yang kemudian tanpa sepengetahuan dirinya wawancara dengan anaknya.
Ketika Sukirman mengklasifikasi terhadap ori, Orri juga mengaku kaget dan nominal tunggakan biaya yang disebutkan itu hanya asal mengatakannya. Bahkan, karena video tersebut anaknya menjadi ketakutan dan enggan untuk diajak ke sekolah mengambil ijazah.
Berita Terkait
-
Terpaut Satu Tahun, Ijazah UGM Guru Besar Unnes Prof Saratri Disebut Berbeda dengan Punya Jokowi
-
Ustadz Abdul Somad Ikut Pamerkan Ijazah, Publik Sentil Jokowi: Padahal Segampang Ini
-
Jokowi Larang Wartawan Foto Ijazah, Ponsel Dikumpulkan di Gerbang, Roy Suryo: Mirip Orde Baru
-
Jokowi Geram! Siap Laporkan Kasus Ijazah Palsu ke Polisi?
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan