Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 17 Juli 2024 | 14:47 WIB
Potret petani di Gunungkidul terpaksa memangkas tanaman padi yang mengering. [Kontributor Suarajogja.id/Julianto]

SuaraJogja.id - Akibat kemarau yang datang lebih cepat, para petani di Gunungkidul mulai alami gagal panen. Para petani memilih memangkas atau membabat tanaman padi yang belum berbuah. Pasalnya tanaman padi mereka mengering karena ketiadaan pasokan air.

Salah seorang petani asal Padukuhan Plumbungan Kalurahan Putat Kapanewon Patuk, Harmini mengaku kesulitan untuk mendapatkan air guna mengairi sawahnya. Saluran irigasi yang biasa dia gunakan untuk mengairi sawahnya telah mengering.

"Sawah saya jauh dari sungai atau sumber mata air. Jadi sudah tidak ada air,"ujar dia, Rabu (17/7/2024)

Karenanya, Harmini tepaksa memangkas tanaman padinya yang sudah berumur 40 harian. Hal ini terpaksa dilakukan meskipun harus merugi ratusan ribu rupiah untuk memulai masa tanam padinya. Padahal dia sudah merogoh kocek tidak sedikit untuk menanam padi.

Baca Juga: Darurat Kekeringan, Gunungkidul Salurkan 288 Tanki Air Bersih dan Siagakan Ratusan Personil

Biaya yang dia keluarkan di antaranya untuk mengolah tanah seperti membajak dan memberi pupuk. Kemudian membeli benih padi, memupuknya bahkan menyemprotnya karena ada sedikit hama di tanaman yang dia budidayakan.

" Ya rugi. Tapi yo piye meneh [bagaimana lagi?]," tambahnya.

Sekretaris Dinas Pertanian Pangan Gunungkidul, Raharja Yuwono mengakui sebagian tanaman padi di Gunungkidul alami puso akibat ketiadaan pasokan air. Sehingga para petani harus memangkas tanaman mereka yang belum waktunya panen. Mereka memanfaatkan jeraminya untuk pakan ternak.

"Petani terpaksa membabat tanaman padi mereka karena sudah kering. Sebagian memilih untuk pakan ternak," tutur dia.

El Nino Dituding jadi Penyebab

Baca Juga: Kurangi Angka Bayi Bermasalah dengan Berat Badan, Gunungkidul Luncurkan Qurban For Stunting

Raharja menyebut pada tahun 2024 El Nino atau bencana kekeringan melanda secara global termasuk di Gunungkidul berakibat pada mundurnya musim tanam. Di mana sampai Januari 2024 akhir, baru terjadi curah hujan untuk permulaan musim tanam pertama di Gunungkidul.

Load More