SuaraJogja.id - Kanwil Kemenkumham DIY memberikan remisi atau pengurangan masa pidana kepada tujuh anak binaan pemasyarakatan Lembaga Pendidikan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Yogyakarta. Remisi ini diberikan sekaligus memperingati Hari Anak Nasional 2024 yang jatuh pada Selasa (23/7/2024) hari ini.
Anak binaan pemasyarakatan berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan merupakan anak yang telah berumur 14 tahun namun belum mencapai 18 tahun sedang menjalani masa pembinaan di LPKA.
"Tujuh anak binaan yang mendapatkan remisi itu, tiga di antaranya langsung bebas. Kasusnya pidana umum semua," kata Sigit Sudarmono selaku Kepala LPKA Kelas II Yogyakarta, dalam keterangannya.
Sementara itu Kepala Divisi Administrasi Topan Sopuan mewakili Kepala Kanwil Kemenkumham DIY menyampaikan pemberian remisi Hari Anak Nasional merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai reward kepada anak binaan.
Baca Juga: Gunungkidul Jadi Sarang Tambang Ilegal? 32 Lokasi di DIY Terciduk, Satu Ditutup Paksa
Terlebih bagi mereka yang selalu berusaha berbuat baik, memperbaiki diri. Diharapkan nantinya para anak binaan ini dapat kembali kepada keluarga dan menjadi anggota masyarakat yang berguna.
"Jadikanlah momentum menjalani pidana hilang kemerdekaan di LPKA ini, sebagai sarana introspeksi diri atas segala bentuk kesalahan yang telah dilakukan di masa lalu," ujar Topan.
Disampaikan Topan, berbagai program pembinaan juga senantiasa diberikan kepada para anak binaan saat berada di dalam LPKA. Baik program secara kepribadian melalui acara keagamaan yang terjadwal maupun keterampilan sebagai bekal mereka saat bebas nanti.
"Jangan lupakan juga bahwa LPKA ini juga sinergi dengan Dinas Pendidikan untuk membantu para anak binaan ini bisa mendapat ijazah melalui mekanisme sekolah di dalam atau ujian kejar paket," ucapnya.
Pemberian remisi kali ini sekaligus meresmikan Oemah Konseling yang merupakan suatu program unggulan LPKA Kelas II Yogyakarta. Hal ini sebagai upaya kongkrit dalam mendukung rehabilitasi anak binaan dengan melibatkan keluarga sebagai bagian utama dan garda terdepan dalam proses pembinaan.
Baca Juga: Heboh Pengawet Kosmetik Diduga Ada di Roti Aoka, BBPOM DIY Tunggu Instruksi Pusat
"Program ini bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara anak dan orang tua serta mempersiapkan mereka agar dapat berintegrasi ke dalam masyarakat dengan baik dan sukses," ungkap Kepala Divisi Pemasyarakatan Agung Aribawa.
Pihaknya berhadap ada dukungan semua pihak mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum dan stakeholder lainnya untuk berpartisipasi dalam program tersebut. Dengan terus berperan aktif menyiapkan para anak binaan agar dapat memberikan manfaat berkelanjutan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi, Cek Deretannya
-
Siapa Takeyuki Oya? Bawa Liga Jepang Melesat Kini Jadi GM Urus Liga Indonesia
-
QJMotor Cito 150 Diperkenalkan di Jakarta Fair, Motor Sport Mini dengan Transmisi Matic
-
Pemain Keturunan Yogyakarta Bisa Langsung Gabung Timnas Indonesia U-20 Tanpa Naturalisasi
-
Liga Putri Digelar Bareng Pilpres 2029, Bakal Jadi Alat Politik?
Terkini
-
JP Morgan Borong Saham BBRI, Sinyal Kuat Kepercayaan Global ke BRI
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika