SuaraJogja.id - Proses relokasi SD Negeri Nglarang yang terdampak pembangunan Jalan Tol Jogja-Solo masih terus berlangsung. Anggaran sebesar Rp3,1 miliar pun disiapkan untuk pemindahan tersebut.
Sekretaris Dinas Pendidikan Sleman, Sri Adi Marsanto mengungkap alokasi anggaran relokasi tersebut dialokasikan oleh PT. Jasa Marga Tol Jogja-Solo (PT. JMJ). Anggaran itu digunakan untuk pemindahan serta pembangunan pengganti SDN Nglarang.
"PT. JMJ mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,1 miliar untuk bangunan pengganti SDN Nglarang," kata Adi, Selasa (6/8/2024).
Tidak hanya digunakan untuk konstruksi pembangunan gedung baru saja. Disampaikan Adi, anggaran itu juga termasuk dalam biaya untuk konsultan baik perencana maupun pengawas.
Berdasarkan rencana sejauh ini konstruksi bangunan baru SDN Nglarang ditarget rampung pada Desember 2024 mendatang. Saat ini prosesnya masih berada tahap administrasi permohonan pemanfaatan tanah kas desa (TKD) hingga penyusunan DED.
Sementara itu SDN Nglarang masih tetap melakukan aktivitas belajar mengajar seperti biasa. Dinas Pendidikan tetap melakukan koordinasi secara intens dengan Kepala Sekolah serta pihak terkait lainnya agar kegiatan tetap berjalan kondusif.
Mengingat di sekeliling lokasi sudah mulai dilakukan untuk proyek pembangunan. Sementara untuk rencanaa relokasi dan konstruksi gedung baru masih berproses.
"Dinas Pendidikan akan selalu memantau terhadap kegiatan belajar mengajar yang ada di SDN Nglarang terkait dampak yang ditimbulkan dari proyek Tol Jogja-Solo sebelum pelaksanaan relokasi," tegasnya.
Selama proses itu, pelaksana proyek akan bertanggung jawab mengenai dampak yang ditimbulkan di sekitar lokasi. Termasuk dengan potensi debu atau polusi udara, polusi suara hingga getaran akibat kendaraan proyek.
"PT. Adhi Karya berkewajiban meminimalisir dan menanggulangi dampak yang ditimbulkan," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Sekolah SDN Nglarang, Sutarti mengaku selama ini kegiatan belajar mengajar (KBM) masih tetap kondusif. Pelaksana proyek pun memahami dan melakukan penyesuaian terkait aktivitas proyek yang dikerjakan di sekitar sekolah.
"KBM berjalan lancar, tidak ada masalah. Cuma kalau pas habis KBM tol pengerjaan suara bergetar itu, tapi dikerjaan setelah KBM. Saat KBM ya cuma urug, penimbunan itu saja. Jadi untuk sekarang itu tidak masalah," kata Sutarti.
Berita Terkait
-
Sleman Relokasi SD Negeri Nglarang yang Terdampak Tol, Administrasi Lahan dan Desain Bangunan Baru Berproses
-
Bantul Barat Tak Banyak Angkutan Komersial untuk Siswa, Dishub Luncurkan Bus Pelajar
-
Dua Padukuhan di Kalurahan Sidoarum Terdampak Tol Jogja-Solo-YIA, Segini Perkiraan Nilai Ganti Rugi Tanahnya
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Perusahaan Skincare Resmikan Klinik Baru di Yogyakarta, Siap Bangun Pabrik pada Tahun Depan
-
DANA Kaget Spesial Warga Jogja: Akhir Pekan Cuan Rp199 Ribu, Sikat Linknya!
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi