SuaraJogja.id - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI Irfan Idris meminta para mahasiswa mampu mendeteksi kelompok radikal di sekitar mereka bukan berdasarkan ciri fisik.
"Ingat, tidak ada ciri-ciri fisik orang-orang radikal. Kalau (pelaku) bom Bali, memang ada ciri fisiknya, tetapi kalau setelah itu, bom Surabaya tidak ada lagi (ciri fisik)," kata Irfan Idris dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Selasa.
Untuk mencegah pengaruh dari kelompok radikal, menurut Irfan, para mahasiswa perlu mewaspadai kelompok tersebut dengan mendeteksi empat indikasi, yakni memiliki prinsip menolak keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), menolak Pancasila, intoleran, dan gemar mengkafirkan orang lain.
Jika menemukan indikasi sikap atau ajakan semacam itu, dia meminta para mahasiswa segera menolak dan jangan sampai terpapar.
Baca Juga: Efisiensi Penyelamatan: Damkarmat Jogja Incar Waktu Tanggap 8 Menit
"Kelompok radikal, teroris, pintar menganalisa, mana orang yang bisa dicuci otaknya," ujar dia.
Irfan menuturkan hingga kini ideologi yang bertentangan dengan Pancasila masih terus disuarakan oleh kelompok radikal melalui berbagai sarana termasuk mengemas dengan bahasa-bahasa agama.
"Mereka tidak memahami bahwasanya Pancasila sudah final bagi Bangsa Indonesia," kata dia.
Irfan menyebutkan bahwa secara kuantitas, gerakan ataupun serangan terorisme di Indonesia mengalami tren penurunan, bahkan selama periode 2013 hingga 2023 tidak ada sama sekali kasus ledakan bom di Indonesia.
Namun demikian, dia mengatakan secara kualitas, aksi dan serangan terorisme di Indonesia mengalami peningkatan dengan menyasar generasi muda lewat berbagai sarana, termasuk media sosial.
"Tidak ada istilah kampus radikal, tidak ada istilah pesantren yang radikal, tetapi kelompok teroris global melalui media sosial menyasar seluruh generasi muda," kata dia.
Berita Terkait
-
Bencana Hidrometeorologi Mengintai Yogyakarta, Status Siaga Diperpanjang!
-
5 Rekomendasi Mie Ayam Jogja Murah Seharga Kantong Mahasiswa
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Puncak Arus Balik, 31 Ribu Orang Diberangkatkan dari Daop 6 Yogyakarta
-
Daop 6 Yogyakarta Prediksi Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Gunakan Kereta pada Minggu H+6
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Kopicek: Ketika Komunitas Mata Hati Mengubah Stigma Tunanetra Melalui Kopi
-
IHSG Bergejolak, Prabowo Sesumbar: Saya Tidak Takut dengan Pasar Modal
-
7 Rekomendasi HP Murah Memori Jumbo Terbaru April 2025, Mulai Rp 2 Jutaan
-
AFC Sempat Ragu Posting Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia, Ini Penyebabnya
-
Bennix Ngakak, RI Tak Punya Duta Besar di AS karena Rosan Roeslani Pindah ke Danantara
Terkini
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
-
Kembali ke Pasar Tradisional, Hadiri Record Store Day Yogyakarta 2025 dengan Rilisan Fisik
-
Sejumlah Korban Kekerasan Seksual Guru Besar Farmasi Trauma, Ini yang Dilakukan UGM
-
Sambut Laga PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo Pascarenovasi, Pemkab Sleman Lengkapi Fasilitas