SuaraJogja.id - Perpustakaan tak lagi harus menjadi tempat orang mencari literatur. Bahkan perpustakaan di daerah yang tersebar di Indonesia saat ini mulai bertransformasi untuk hadir dalam pengembangan potensi masyarakat yang lebih berkualitas.
Melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS) di bawah naungan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sejumlah perpustakaan terutama di wilayah Yogyakarta dan Kabupaten Magelang sudah menelurkan transformasi tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Utama Perpusnas, Joko Santoso dalam pembukaan Knowledge Sharing Program on Library Transformation Based on Social Inclusion di Hotel Royal Malioboro, Kota Jogja, Senin (12/8/2024).
"Masyarakat berhak untuk mendapatkan Ilmu pengetahuan untuk meningkatkan literasi yang berkualitas, termasuk meningkatkan SDM untuk mengurangi kemiskinan. Maka program ini melalui Perpusnas berperan penting untuk masyarakat di wilayah-wilayah," ujar Joko.
Baca Juga: Kurangi Beban TPA Piyungan, Organikkan Jogja Ajak Warga Olah Sampah dari Rumah
TPBIS yang sudah berjalan sejak 2018 sendiri sudah mereplikasi lebih dari 5.000 perpustakaan yang tersebar di sejumlah desa yang ada di Indonesia. DIY terutama Gunungkidul dan Kabupaten Magelang termasuk daerah yang sudah bertransformasi.
Perpustakaan sendiri menjadi gerakan sosial untuk pengembangan potensi masyarakat di mana terutama di Magelang mereka sudah mengembangkan potensi masyarakat sehingga menciptakan home industri.
"Di Kabupaten Magelang ada home industri tapi kreatif begitu yang bisa menciptakan kopi dari biji salak. Jadi ada petani [salak] yang mendermakan salaknya untuk pengembangan perpustakaan ini," ujar Joko.
TPBIS sendiri juga mengundang sejumlah peserta dari keanggotaan colombo plan yang terdiri dari berbagai negara mulai dari Laos, Sri Lanka, Vietnam, Myanman, Thailand, Filipina, Bangladesh.
Para peserta tersebut juga diajak untuk melihat langsung bagaimana program ini berkembang di perpustakaan-perpustakaan di desa.
Baca Juga: Heroe dan Singgih Tersingkir, Golkar DIY Usung Afnan Hadikusumo jadi Calon Wali Kota Jogja
"Kita ingin peserta colombo plan ini melihat langsung bagaimana perpustakaan di daerah ini terlibat ke masyarakat, dan juga sebagai ruang publik yang bisa bermanfaat terhadap yang dibutuhkan masyarakat. Teman-teman dari Asia Pasifik ini diharapkanbisa berinteraksi langsung dengan pengelola bagaimana mereka berkembang," kata dia.
Berita Terkait
-
Bikin Hati Adem, Ini 3 Novel Jepang Berlatar Toko Buku dan Perpustakaan
-
Ulasan Buku Terapi Luka Batin: Menemukan Kembali Diri Kita yang Belum Utuh
-
Ulasan Buku Passion: Bagaimana Mencapai Impian dengan atau Tanpa Passion
-
Tips Memilih Webinar Pengembangan Diri Perempuan Indonesia
-
Ulasan Buku Semua Orang Harus Berubah: Langkah Kecil Menuju Perbuhan Besar
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!