SuaraJogja.id - Penyakit leptospirosis masih menjadi yang harus diwaspadai bagi warga Gunungkidul. Kejadian 6 nelayan di Banten yang meninggal bergantian di kapal mereka diduga akibat penyakit leptospirosis memang menjadi pembelajaran bagi semua pihak.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul sudah mewanti-wanti agar masyarakat lebih waspada akan ancaman virus atau penyakit yang bersumber dari kencing tikus ini. Sebab, meskipun musim kemarau Namun ternyata masih ada warga yang terjangkit penyakit laptospirosis ini.
Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono menuturkan hingga akhir bulan Juli 2024 di mana kemarau sudah berlangsung cukup lama penyakit leptospirosis masih ditemui. Pihaknya mencatat hingga akhir bulan Juli kemarin jumlah penderita leptospirosis mencapai 16 orang.
"Belum ada laporan yang meninggal. Semuanya bisa kita tangani," ujar Ismono, Kamis (15/8/2024).
Ismono menuturkan kendati leptospirosis juga berhubungan dengan perubahan iklim namun bukan berarti musim kemarau bisa terhindar dari penyakit leptospirosis dan memang jumlah penderita leptospirosis fluktuatif dari bulan ke bulan.
"Banyaknya tikus disebabkan karena faktor makanan tikus tersedia juga dipengaruhi perubahan iklim," terangnya.
Beberapa kapanewon yang ada di wilayah kabupaten Gunungkidul sudah terpapar penyakit leptospirosis ini. Di antaranya adalah Kapanewon Patuk, Ponjong, Karangmojo, Nglipar, Gedangsari dan juga Tepus.
Memang di wilayah tersebut banyak ditemui petani. Petani masih menjadi golongan masyarakat yang paling beresiko terjangkit virus leptospira. Karena lokasi ladang atau persawahan adalah salah satu tempat tikus mencari makan terutama di malam hari, setelah tikus yang di dalam tubuhnya terdapat bakteri leptospira kemudian dia kencing di area tersebut dan menyebabkan virus berkembang.
Itulah yang menjadikan area beresiko bagi petani untuk terinfeksi. Para petani yang beraktivitas di lahan pertanian tanpa menggunakan alas kaki atau sepatu boot tentu beresiko terjangkit penyakit leptospirosis.
Baca Juga: Pulang dari IKN, Sunaryanta Beri Respon Tak Terduga Soal Surat Rekomendasi PAN yang Baru Saja Turun
"Jadi kalau punya luka terbuka sebaiknya pakai sepatu boot," kata dia.
Dia mengklaim di tahun 2024 ini memang belum ada kematian akibat leptospirosis. Belum adanya kematian tersebut maka dia mengklaim deteksi dini dan tatalaksana setiap kasus leptospirosis sudah cukup baik. Sehingga penderita leptospirosis segera bisa tertangani tanpa menunggu kondisi memburuk.
Saat ini Dinkes Gunungkidul berusaha untuk menurunkan kasus leptospirosis. Sejumlah upaya dilakukan di antaranya dengan meningkatkan peran satgas onehealth (OH)kapanewon dalam edukasi, informasi termasuk deteksi dini.
"Kami juga membentuk faskes survailance sentinel leptospirosis, difasilitasi pemeriksaan sample untuk suspek kasus," tambahnya.
Pihaknya juga menyiapkan dan mendistribusikan reagen rapid test pemeriksaan leptospira agar dengan cepat bisa diperoleh, sehingga tatalaksana kasus tidak terlambat. Dinkes juga bekerjasama dengan BTKLPP untuk survei vektor leptospirosis pada daerah endemis kasus.
Pihaknya sudah membentuk satgas OH tingkat kabupaten hingga kapanewon. Warga yang terjangkit virus tersebut bisa secara mandiri melaporkan dan melakukan asesmen untuk segera mendapat penanganan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Filosofi Jersey Anyar Persija Jakarta: Century Od Glory, Terbang Keliling JIS
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
-
5 Rekomendasi HP Realme RAM 8 GB Memori 256 GB di Bawah Rp 4 juta, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
Gerai Tinggal 26, Stok Expired Menggunung! Akuisisi TGUK Penuh Drama
Terkini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif
-
Masih Sakit, Jokowi Paksakan Diri ke Reuni UGM: Kalau Nggak Datang Nanti Rame Lagi!
-
Tiba di UGM, Jokowi Tebar Senyum di Reuni Guyub Rukun, Nostalgia di Tengah Badai Ijazah Palsu