Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 16 Agustus 2024 | 12:49 WIB
Upacara bendera menyongsong Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia di Bukit Klangon, Cangkringan, Sleman, Jumat (16/8/2023). [Suarajogja.id/Hiskia Andika]

SuaraJogja.id - Bendera merah putih berukuran raksasa kembali berkibar di lereng Gunung Merapi tepatnya di Bukit Klangon, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman. Pengibaran sang saka merah putih dalam rangka menyongsong Hari Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia pada Jumat (16/8/2023).

Lurah Glagaharjo, Suroto mengatakan bahwa upacara pengibaran bendera berukuran raksasa itu memang rutin dilakukan oleh warga Cangkringan, Sleman. Terhitung upacara menyongsong hari kemerdekaan Republik Indonesia itu sudah kesekian kali ini dilaksanakan.

"Jadi ini sudah beberapa kali dilaksanakan karena kegiatan kita menyongsong. Besok kita ada upacara resmi lagi, memang konsepnya menyongsong kemerdekaan," kata Suroto ditemui di Bukit Klangon, Jumat pagi.

Bendera merah putih yang dikibarkan itu berukuran 9x6 meter. Ukuran bendera raksasa itu tetap sama sejak pelaksanaannya beberapa tahun lalu.

Baca Juga: Sambut Peringatan HUT ke-79 RI, Pemkab Sleman Serahkan 426 Bantuan ke Veteran dan Pelajar

Begitu juga tiang bendera yang digunakan setinggi 17 meter itu dilengkapi dengan 79 bendera kecil yang ada di sekelilingnya. Suasana upacara semakin khidmat dengan berlatarkan megahnya Gunung Merapi.

Suroto menyebut peserta upacara terdiri dari berbagai unsur. Mulai dari perangkat kalurahan Glagaharjo, relawan KSM, Pokdarwis, serta TNI dan Polri.

"Peserta yang diundang kurang lebih 300 orang beberapa elemen masyarakat," ungkapnya.

Upacara ini, kata Suroto dilaksanakan sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan masyarakat Sleman dalam mengusir penjajah. Semangat kemerdekaan itu diharap akan terus tumbuh di seluruh masyarakat.

Masyarakat sekitar dan wisatawan pun dipersilakan mengikuti upacara. Diharapkan masyarakat dapat mengenang jasa-jasa pahlawan.

Baca Juga: Dinas Pariwisata Sleman Tekankan Pelaku Wisata Terapkan Sapta Pesona

"Jadi yang pejuang kita itu juga bertempur di sini sampai titik darah penghabisan. Jadi memang di sini ada ceritanya bukan hanya kita ada acara saja tapi memang kita memperingati di sini karena untuk menghormati para pejuang-pejuang yang gugur itu," ungkap dia.

Load More