SuaraJogja.id - Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Sleman mencatat peningkatkan kasus kebakaran. Hal ini disebabkan oleh suhu udara yang memang cukup panas dalam beberapa waktu terakhir.
Hal itu dibenarkan Komandan Regu Satu Damkar Sleman, Bayu Ibrahim. Berdasarkan data kejadian kebakaran dalam kurun waktu mulai dari tanggal 1-16 Agustus 2024 kemarin telah terjadi 23 kasus kebakaran.
"Iya, suhu udara yang panas cukup berpengaruh terhadap intensitas kebakaran," kata Bayu, dalam keterangannya, Sabtu (17/8/2024).
Disampaikan Bayu, objek yang terbanyak dilahap sang jago merah merupakan kebakaran lahan maupun rumpun bambu. Mengingat kondisi kering dan panas beberapa objek tersebut sehingga mudah terbakar.
Baca Juga: Pulang Kampung ke Sleman, Duta Sheila On 7 Hibur Warga dengan 3 Lagu Hits
"Dimana suhu yang panas ini membuat bahan/media seperti kayu, rumput, pohon dan lainnya menjadi sangat kering sehingga mudah terbakar," ujarnya.
Menanggapi intensitas kebakaran yang meningkat ini, Bayu mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada. Termasuk tidak melakukan berbagai aktivitas yang berpotensi membuat kebakaran.
Di antaranya membakar sampah di lahan kering maupun aktivitas lain yang dapat memicu terjadinya kebakaran. Kondisi rumah pun harus senantiasa diperiksa ketika akan bepergian.
"Memastikan kompor dan listrik sudah dimatikan. Jangan lupa memeriksa instalasi listrik secara berkala," imbaunya.
Bayu menyebut Pemadam Kebakaran Kabupaten Sleman memiliki personel yang selalu siaga apabila terjadi kebakaran. Pelayanan kegawatdaruratan tidak dipungut biaya alias gratis.
Baca Juga: Seru! Ribuan Warga Berebut 2 Ton Apem di Acara Puncak Saparan Ki Ageng Wonolelo
"Setiap hari pasti ada personil yang siaga 24 jam di kantor, sehingga ketika terjadi kebakaran personil langsung turun," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Kantor Gojek Kebakaran, Blower AC Pemicunya
-
PSS Sleman Rekrut Pieter Huistra, Tugas Berat Menanti Eks Pelatih Borneo FC
-
3 Two Way Cake Lokal Terbaik untuk Kulit Kering, Anti Crack dan Cakey!
-
Bukan Hanya Memadamkan Api, Kini Kasus KDRT Juga Diatasi Damkar di Lebak Banten
-
BRI Liga 1: Sempat Tertinggal, Arema FC Bangkit dan Hajar PSS Sleman 6-2
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali