SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul, menyelenggarakan acara Business Matching yang mempertemukan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Bantul dengan Singapore Furniture Industries Council (SFIC). Acara ini bertujuan untuk memperluas jaringan pemasaran produk industri kreatif Bantul.
"Pertumbuhan pesat industri kreatif dan ekonomi kreatif di Bantul menuntut peningkatan jaringan pemasaran. Salah satu cara yang dilakukan adalah melalui acara Business Matching ini," ujar Fenty Yusdayati, Plt Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan Bantul, pada Rabu (21/8/2024).
Fenty menjelaskan bahwa SFIC, sebagai organisasi pengusaha craft dan furniture yang telah beroperasi selama lebih dari 40 tahun, memainkan peran penting dalam acara ini, yang bukan hanya sebagai jembatan antara pelaku ekonomi kreatif dengan pasarnya.
"Lebih dari itu, acara ini bertujuan untuk menciptakan simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan antara UMKM Bantul dan perusahaan besar," tambahnya.
Baca Juga: Krebet Bantul Raih Penghargaan Sebagai Desa Wisata Terbaik di DIY
Tujuan utama dari Business Matching ini adalah untuk memperluas jaringan bisnis, meningkatkan peluang kolaborasi, serta membuka akses ke sumber daya pendukung produksi dan pasar global.
"Kami berharap acara ini mampu meningkatkan kerja sama antara pelaku usaha kreatif kriya dan furniture Bantul dengan mitra strategis dari Singapura, negara yang memiliki posisi strategis dalam perdagangan internasional," katanya.
Dengan adanya Business Matching ini, diharapkan kinerja perdagangan antara Bantul dan Singapura, khususnya dalam ekspor produk furniture dan kerajinan meningkat pesat.
"Bantul berkomitmen untuk terus mendorong dan mendukung pengembangan UMKM. Kerja sama dengan SFIC diharapkan dapat berkelanjutan, sehingga potensi bisnis dan perdagangan hasil industri kreatif Bantul bisa dioptimalkan," tambah Fenty.
Acara tersebut diikuti oleh 25 pengusaha craft dan furniture dari Singapura. Setelah diskusi mengenai potensi industri kreatif Bantul, rombongan melakukan tinjauan terhadap berbagai produk UMKM setempat.
Berita Terkait
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
BRI Sambut Baik Penghapusan Utang Macet UMKM, Siap Dorong Pertumbuhan Ekonomi
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Mahfud MD Kuliti Kejanggalan Kasus Tom Lembong: Kalau Hukum Tajam ke Musuh ...
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Saham Himbara Kompak Memerah
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak