SuaraJogja.id - Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio mengungkap penyebab kematian seorang pemuda berinisial F (30) warga Pandeyan, Umbulharjo, Kota Jogja. Berdasarkan hasil visum korban meninggal akibat kekerasan benda tumpul di kepala hingga menyebabkan pendarahan otak.
"Dan untuk catatan hasil visum, kesimpulan sebab kematian akibat kekerasan benda tumpul dan pada kepala yang menyebabkan pendarahan di atas, jadi di otak dan di bawah selaput keras serta di dalam otak. Jadi terjadi pendarahan itu penyebab kematiannya," kata Probo saat rilis kasus di Mapolresta Yogyakarta, Jumat (23/8/2024).
Diketahui F merupakan korban pengeroyokan oleh tiga kelompok juru parkir di kawasan Kota Jogja. Penganiayaan itu dilakukan oleh 15 orang pelaku.
Mereka nekat menganiaya korban usai sakit hati setelah kerap diadu domba oleh korban. Saat ini sembilan tersangka sudah berhasil diamankan dan enam orang masih buron.
"Untuk pembuktian, penyidik telah melakukan pemeriksaan secara laboratorium DNA, terkait dengan temuan yang ada di TKP. Jadi akan kita cocokkan, darah korban tersebut di TKP dan yang ada di barang bukti lainnya," ujarnya.
Disampaikan Probo, ada 20 macam barang bukti yang ditemukan oleh polisi. Di antaranya kardus bekas botol air mineral, krat botol bir, hingga pecahan botol yang digunakan untuk memukul korban.
"Barang bukti yang ditemukan di TKP ada 11 macam. Di antaranya pedang juga rencanaya salah satu tersangka ini mau membacok tapi dihadangi rekan-rekannya," tandasnya.
"Barang bukti korban adalah pakaian korban dan sepeda motor korban. Kemudian barang bukti pelaku sebagian motor masih digunakan dan satu sudah kita sita. Barang bukti lain rekaman cctv baik dari TKP dan rumah sakit," imbuhnya.
Diketahui kasus ini sempat dibuat seolah-seolah hanya kecelakaan lalu lintas biasa oleh para tersangka. Berdasarkan keterangan dari para tersangka, hal itu dilakukan setelah terinsipari dari kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Baca Juga: Aniaya Pemuda hingga Buat Skenario Kecelakaan mirip Kasus Vina Cirebon, Ternyata Ini Motif Pelaku
"Yang menarik ini membuat skenario seolah adanya kecelakaan, terinsipirasi kasusnya Vina. Jadi mereka ini mengatakan kok bisa ada seperti ini karena lihat televisi terinsipirasi kasus Vina Cirebon," kata Probo.
Kasus ini terungkap setelah ayah korban merasa curiga dengan informasi kejadian kecelakaan yang menimpa anaknya. Kecurigaan itu bermula saat ayah korban mendapat informasi dari ketua RW yang menerangkan anaknya berinisial F (30) dalam keadaan kritis di rumah sakit usai kecelakaan.
Berita Terkait
-
Majelis Taklim Deklarasikan Gerakan Anti-Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
-
Komnas Perempuan Soroti Banyak Cakada Lontarkan Ucapan Seksis: Tak Patuhi PKPU
-
Kilas Balik Kematian Tragis Nia Kurnia Sari Penjual Gorengan: Kisahnya Bakal Digarap Jadi Film
-
Komplotan Ormas Penganiaya Prajurit TNI di Kebayoran Baru Jaksel Ternyata Mabuk Berat, Wanita Ikut Ditangkap
-
Darurat Kebebasan Pers di Papua: Bongkar Dalang di Balik Teror Bom Redaksi Jubi!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
Terkini
-
Jagung dan Kacang Ludes, Petani Bantul Kewalahan Hadapi Serangan Monyet
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK