SuaraJogja.id - Ratusan mahasiswa beserta dosen lintas fakultas Universitas Gadjah Mada (UGM) berkumpul di bawah pohon bodhi yang berada di halaman Balairung Gedung Pusat UGM, Senin (26/8/2024) malam. Mereka berkumpul menggelar aksi bertajuk 'Seruan Aksi Menyalakan Lilin di Pohon Pengetahuan'.
Aksi tersebut sebagai respons atas dinamika politik yang terjadi di Indonesia. Aksi ini sekaligus sebagai bagian dari gerakan #UGMmelawan.
"Untuk aksi kita kali ini juga tidak terlepas dari UU pemilu yang mau diacak-acak," kata Koordinator Aksi Monica Ratna Theodora, ditemui, Senin malam.
Monica bilang aksi ini sekaligus keprihatinan dari sivitas akademik terhadap kondisi sekarang. Termasuk ancaman perampasan demokrasi yang jelas-jelas dilakukan oleh sekelompok golongan penguasa.
Baca Juga: Cacar Monyet Bisa Sebabkan Kematian, Begini Kata Pakar UGM
Pemilihan lokasi di bawah pohon bodhi sendiri, kata Monica dianggap sebagai pohon sakral terutama bagi umat Buddha, dimana sang Siddharta Gautama dipercaya mendapatkan pencerahan setelah bertapa di sana.
"Kenapa memilih lilin sebagai penerangan, karena itu sebagai arti untuk penerangan menerangi pohon ilmu pengetahuan yang sudah lama gelap, kita terangi dengan cahaya lilin untuk menerangi semangat kita," tandasnya.
Sementara itu, Dosen Fakultas Hukum UGM Rikardo Simarmata mengatakan bahwa aksi ini dilandasi pada keresahan yang sama. Dosen dan mahasiswa disatukan oleh penggunaan akal yang sehat melihat situasi demokrasi di Indonesia.
"Ini dosen dan mahasiswa itu disatukan oleh penggunaan akal yang sehat ya. Jadi dosen dan mahasiswa punya instrumen yang sama akal yang sehat dan menurut takaran akal yang sehat sama-sama nggak beres ini, sudah keterlaluan itu loh," tegas Rikardo.
Baca Juga: Lawan Stunting, Mahasiswa UGM Sulap Daun Kelor Jadi Snack Bar Lezat
Berita Terkait
-
Regenerasi Terhambat: Dinasti Politik di Balik Layar Demokrasi
-
Anies Baswedan Pamer Cerita saat Kuliah di UGM Bareng Pramono Anung, Warganet: Jokowi Mana Punya
-
Pakar Politik UI Desak Pilkada Ditunda jika Hanya Ada Paslon Tunggal: Tidak Sehat Bagi Demokrasi
-
Mahasiswa Bisnis Perjalanan Wisata UGM Gelar Olimpiade Pariwisata #13 Tingkat Nasional
-
Resmi! Basuki Terpilih Jadi Ketum Kagama Gantikan Ganjar Pranowo
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi