SuaraJogja.id - Platform Merdeka Mengajar (PPM) yang digulirkan Kemendikbudristek RI untuk membantu guru mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dimungkinkan tak berjalan lancar. Sebab seringkali para guru menganggapnya sebagai beban administratif.
"Masih banyak guru yang memandang PPM sebagai beban administratif. Padahal, ini adalah kesempatan untuk meningkatkan kapasitas diri mereka," ujar Dosen UGM sekaligus Direktur Eksekutif Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal dalam Ng(K)ji Pendidikan bertajuk 'Menemukan Kembali Indonesia' di Yogyakarta, Sabtu (24/8/2024).
Alih-alih beban, mestinya PPM mendorong guru untuk mengemas pembelajaran yang merangsang daya nalar, kritis, dan imajinasi siswa. Jika guru memahami esensi PPM, maka mereka akan menyadari program tersebut bertujuan untuk membangun proses pembelajaran yang lebih bermakna.
Menurut Rizal, kunci utama dalam mengimplementasikan PPM adalah perubahan mindset. Apalagi PPM merupakan bagian penting dari upaya membangun narasi baru Indonesia.
Baca Juga: Kementan Siapkan 1,5 Juta Hektare Lahan Sapi Perah Dukung Susu Gratis
"Kita ingin menanamkan jiwa kebangsaan yang kuat, bukan sekadar menghafal kurikulum," tandasnya.
Rizal menyebutkan, untuk bisa memahami penerapan PPM, banyak guru yang rela mengeluarkan biaya pribadi untuk mengikuti pelatihan PPM dalam rangka meningkatkan kompetensi mereka dalam hal transfer ilmu pengetahuan pada peserta didik. Sebab banyak guru yang masih belum melek teknologi.
Karenanya PPM mestinya dipahami sebagai alat. Yang tak kalah penting guru memahami esensi pendidikan adalah memanusiakan manusia.
"Ini menunjukkan bahwa banyak guru sebenarnya sudah memiliki niat dan rasa yang kuat untuk berkembang. PPM hanyalah alat. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa mengoptimalkan potensi setiap anak didik kita," tandasnya.
Rizal menambahkan, saat ini Indonesia perlu membangun narasi baru pendidikan yang tidak sekadar menjadi konten kurikulum, tetapi juga menjadi semangat dan jiwa bangsa. Hal ini memungkinkan karena Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci di tingkat global dalam beberapa sektor.
Baca Juga: Soroti Potensi Gempa Megathrust di Indonesia, Pakar UGM Tekankan Hal Ini
"Indonesia bisa menjadi pusat dunia sumber energi terbarukan, laboratorium pengendalian iklim dunia, sumber teknologi pangan dan obat-obatan hayati, serta pusat pluralisme budaya," jelasnya.
Namun, Rizal menekankan bahwa potensi ini belum sepenuhnya terintegrasi dalam sistem pendidikan nasional. Karenanya para guru diharapkan menjadi agen perubahan dalam menarasikan ulang sejarah dan potensi Indonesia.
"Guru harus menjadi intelektual di ruang-ruang kelas, tidak hanya sibuk dengan administrasi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Perbedaan HUT PGRI dan Hari Guru Nasional, Sama Tanggal 25 November Tapi Beda Makna
-
Pendidikan Mentereng Hasto Kristiyanto: Berani Bongkar Skenario Jokowi Jegal Anies
-
Infiltrasi PKI Membelah PGRI, Sejarah Gelap Para Guru Pengabdi Negeri
-
Lirik Lagu Terima Kasih Guru Lengkap Link Download Resmi untuk Hari Guru Nasional 2024
-
60 Link Twibbon Hari Guru 2024 Desain Estetik Cocok Buat di Medsos!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi