SuaraJogja.id - Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) telah menetapkan wabah cacar monyet atau monkeypox (MPox) sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global untuk yang kedua kalinya. Keadaan darurat ini harus ditanggapi serius oleh berbagai negara.
Dosen FKKMK UGM, Eggi Arguni, yang berpengalaman dalam menyikapi penyakit menular khususnya untuk anak-anak, mengatakan bahwa penyakit ini sebenarnya memiliki gejala sangat mirip dengan kasus smallpox (cacar) yang telah dieradikasi tahun 1980.
Meskipun gejala Mpox lebih ringan daripada smallpox, namun Mpox dapat menyebar sewaktu-waktu dan menjadi wabah. Belum lagi dengan masa inkubasi Mpox yang termasuk panjang yakni lebih kurang 3 minggu dapat menyebabkan virus menjadi lebih cepat tersebar luas.
"Penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2-4 minggu, namun bisa berkembang menjadi berat dan bahkan kematian," kata Eggi dalam keterangannya, Sabtu (24/8/2024).
Baca Juga: Soroti Kondisi Darurat Demokrasi Indonesia, 1000 Akademisi UGM Sampaikan Pernyataan Sikap
Diakui Eggi, masih diperlukan penelitian lebih lanjut terkait dengan cara penularan penyakit ini. Namun, dia bilang bahwa penularannya dapat melalui kontak langsung dan kontak tidak langsung.
Kontak erat dengan cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi, kontak tidak langsung pada benda yang terkontaminasi, atau droplet pernapasan, serta kontak langsung melalui hubungan seksual.
"Ruam di kulit, cairan tubuh, dan koreng sangat menular. Pakaian, tempat tidur, handuk atau peralatan makan yang telah terkontaminasi virus dari orang yang terinfeksi juga dapat menulari orang lain," paparnya.
"Para ahli masih terus mempelajari evolusi virus ini, karena dengan adanya perubahan virus bisa menyebabkan timbulnya clade [sebuah bagian dari virus] yang lebih mudah menular dan lebih menimbulkan sakit berat," tambahnya
Beberapa kasus cacar monyet pun telah menyebabkan banyak kematian. Walaupun sebagian besar orang yang terkena Mpox memiliki gejala ringan tapi bentuk infeksi yang berat dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Kementan Siapkan 1,5 Juta Hektare Lahan Sapi Perah Dukung Susu Gratis
"Penanganan pencegahan yang tidak kuat akan menyebabkan penyebaran infeksi virus ini sehingga akan berpotensi menjadi pandemi," tegasnya.
Dalam hal ini, Eggi meminta pemerintah agar dapat segera melakukan sosialisasi mengenai wabah Mpox kepada masyarakat. Terlebih tentang penyebaran dan gejala virus ini.
Selain itu testing menjadi langkah yang harus dilakukan supaya dapat diketahui kelompok orang yang terinfeksi dan lebih cepat memutus transmisi.
"Saya menyarankan agar pemerintah dapat membuka jalur informasi seperti call center sehingga jika ada informasi dari masyarakat dapat tersampaikan dan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah mitigasi," ungkapnya.
Vaksin Mpox dan antivirus pun sudah dikembangkan meski masih dalam jumlah yang sangat terbatas. Sehingga tindakan pencegahan transmisi masih harus menjadi fokus utama.
Bagi orang yang sudah terinfeksi, upaya yang bisa dilakukan yakni tetap di rumah, menghindari kontak erat dengan orang lain, menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menutupi bagian tubuh yang terluka.
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
-
Bukan Patrick Kluivert, Ini Pelatih yang akan Gembleng Mauro Ziljstra dalam Waktu Dekat
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan