SuaraJogja.id - Sosiolog UGM, Arie Sudjito menyatakan, saat ini bermunculan profesor-profesor palsu di perguruan tinggi (PT). Masalah ini terjadi akibat beberapa kampus mengobral gelar profesor pada dosennya meski mereka sebenarnya belum kompeten menyandang gelar kehormatan tersebut.
"Profesor harus lahir bukan dari teknokrasi, administrasi, akademik, tetapi dari proses pengetahuan yang dia sebut dengan membumikan pengetahuan, dan harus lahir dari pergulatan di masyarakat," papar Arie dalam diskusi publik "Kredensial Palsu Sang Guru Besar" di Fisipol UGM Yogyakarta, Kamis (29/8/2024).
Arie menyatakan, bukannya menolak pemberian gelar profesor pada dosen, namun mestinya tidak dilakukan tanpa proses akademik. Gelar tersebut mestinya bukan hanya sulapan demi alasan sosial atau ekonomi.
"Kita tidak menolak pemberian gelar Profesor, tapi jangan sampai lahir dari sulapan," tandasnya.
Menurut Arie, intelektualitas sekarang ini mengalami pemudaran dan perubahan. Persoalan ini yang juga kemudian memunculkan profesor palsu atau profesor karbitan karena kedekatan dengan kekuasaan.
Kultur produktivitas pun belum berbanding dengan sikap kritis. Banyak profesor dikukuhkan namun karyanya tidak relevan dengan masyarakat.
[Gelar profesor] hanya untuk menjawab teka teki ekonomi, sosial dirinya sendiri tapi tidak ada tanggungjawab moral pada masyarakat. Ada problem diskoneksi produksi pengetahuan di kampus dengan masyarakat, sehingga karya akademik tidak selalu relevan dengan kebutuhan masyarakat," tandasnya.
Sementara Dosen Filsafat UGM, Agus Wahyudi mengungkapkan kredensial atau proses formal profesor di Indonesia saat ini tengah jadi sorotan. Beberapa kasus pembatalan gelar profesor dilakukan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) beberapa waktu lalu.
"Jabatan profesor seharusnya mencerminkan keunggulan akademik, namun dalam kenyataannya, sering kali nilai-nilai ini tidak sepenuhnya tercermin dalam proses seleksinya," ungkapnya.
Baca Juga: 129 Juta Orang Indonesia Terjerat Pinjol, Ini Tips Aman dari Pakar UGM
Padahal untuk mengurus proses penetapan sebagai guru besar, lanjut Agus bukan perkara mudah. Kondisi ini pun seringkali diakali kampus dengan jalan pintas.
"Kampus dengan mudah mengangkat gubes meski etos akademik tidak bertumbuh di kampus," paparnya.
Dosen Teknik Mesin UGM, Deendarlianto, menambahkan, profesor mestinya memiliki kualitas penelitian yang tinggi. Hasilnya juga harus bisa diterapkan dalam praktik karena memiliki standar etika yang tinggi.
"Seorang profesor harus unggul dalam menghasilkan publikasi ilmiah, prototipe, hak kekayaan intelektual, dan kontribusi bagi masyarakat," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Galang Dana untuk Beasiswa Mahasiswa Tak Mampu, UGM Gelar Trail Run
-
Pratikno Diduga jadi Operator Kerusakan Demokrasi, Paguyuban Kawruh Budaya Nyekar ke Makam UGM
-
Obat Sehat atau Racun Karir? Ancaman Doping Mengintai Atlet PON
-
DPR Dituding Abaikan MK, Pakar UGM: Aksi Massa Cermin Demokrasi sedang Sekarat
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- 7 Fakta Pembunuhan Sadis Dina Oktaviani: Pelaku Rekan Kerja, Terancam Hukuman Mati
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh, Jantung Koroner di DIY Lampaui Rata-Rata Nasional, Ini Faktor Risikonya
-
Jogja Atasi Sampah dengan Cara Cerdas: Pupuk Organik Jadi Solusi
-
Bentor Alami Kecelakaan di Taman Pintar, Pemda DIY Desak Dishub Tertibkan Transportasi Ilegal
-
Memburu DANA Kaget, Dari Receh Jadi Jutaan? Ini Triknya
-
Clean Sheet Bukan Akhir, Ini Kata Pelatih PSS Sleman Jelang Laga Kontra Kendal Tornado FC