SuaraJogja.id - Lahan terbatas tidak menyurutkan semangat masyarakat Kampung Tompeyan Kelurahan Tegalrejo Kota Yogyakarta untuk terus berkarya. Buktinya kini hanya memanfaatkan halaman rumah warga, budidaya anggur yang dirintis sejak beberapa tahun lalu sudah berkembang pesat.
Ketua Kelompok Tanaman Buah Dalam Pot Kota Yogyakarta, Eka Yulianta menuturkan bahwa pengembangan budidaya tanaman dan bibit anggur ini sudah dilakukan sejak awal pandemi Covid-19 hingga tahun 2024. Sejak awal pembibitan, masyarakat memanfaatkan halaman rumah yang ada untuk menanam anggur dan menyemai menjadi bibit anggur.
Hasilnya pun sudah dapat dirasakan sekarang, setidaknya pada awal pembibitan ada sekitar 120 jenis anggur. Untuk saat ini Kebun anggur atau yang dinamai Tegal Anggur berfokus pada jenis anggur yang mudah berbuah.
"Jadi kami ini sering menerima tamu dimana kegiatannya utamanya petik buah anggur, tamu datang ke sini untuk melihat buah jadi harus ada anggur yang berbuah tidak peduli jenisnya apa," kata Eka, beberapa waktu lalu.
Berbagai jenis anggur dikembangkan menjadi bibit di Kebun Tegal Anggur Tompeyan. Ada sekitar 50 jenis varian anggur yang ditanam dan dikembangkan bibitnya antara lain tamaki, ninel, nizina, bogema, trans, dixon serta julian.
"Kalau untuk saat ini hanya ada sekitar 50-an jenis buah anggur yang kami kembangkan," imbuhnya.
Pembibitan tanaman anggur itu dilakukan mulai dari stek batang tanaman anggur yang sudah dibuahi. Nantinya pengunjung dapat memetik sendiri buah anggur di lokasi.
"Dari melihat dan memetik buah, kemudian apa yang akan dibawa pulang," ucapnya.
Selain itu, warga turut berinovasi dengan produk olahan dari buah anggur. Mulai dari selai hingga sirup buatan warga bisa juga dinikmati.
"Kami juga membuat beberapa produk turunan dari buah anggur itu sendiri. Kalau makan di sini kami buatkan buntil daun anggur. Ada produk keripik daun anggur, sambal anggur, selai dan sirup," tuturnya.
Baca Juga: Pola Hidup Tak Sehat, Biang Kerok Tingginya Diabetes di Yogyakarta
Sementara itu Penjabat Wali Kota Yogyakarta Sugeng Purwanto memberikan apresiasi masyarakat Kampung Tompeyan. Dia menilai masyarakat cukup berhasil dalam mengembangkan Kebun Tegal Anggur.
Menurutnya, keberadaan Kebun Tegal Anggur sebagai bukti bahwa pertanian dapat dilakukan dimanapun termasuk di tengah perkotaan.
"Kampung Tompeyan itu sudah berhasil menjadi percontohan, di lahan yang se-sempit ini dengan kontur tanah yang seperti ini [di pinggir sungai dan full paving blok] bisa memiliki kebun buah anggur," tutur Sugeng.
Disampaikan Sugeng, dalam bertani sudah tidak ada alasan lahan sempit. Masyarakat hanya perlu menumbuhkan niat untuk bertani dan adaptif terhadap lingkungan di sekitarnya.
"Di lahan sempit, di perkotaan seperti ini pilihlah tanaman yang bisa tumbuh di lahan sempit dengan hasil yang memiliki nilai ekonomi tinggi," ucapnya.
Sugeng mengatakan konsep pertanian di tengah perkotaan harus mampu memanfaatkan dan mengoptimalkan tanah yang hanya sejengkal. Pihaknya juga mendorong masyarakat agar mampu menangkap hilirisasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas
-
Royal Ambarrukmo Yogyakarta Sambut Hangat Kunjungan Famtrip Budaya Travel Agent Tiongkok
-
Muaythai Kelas Dunia Bakal Guncang Candi Prambanan di 2026, Sensasi Duel Berlatar Warisan Dunia!
-
Sisi Kelam Kota Pelajar: Sleman Jadi 'Sarang' Narkoba, Mahasiswa Incaran Jaringan Via Instagram
-
Alarm! Pakar UGM Sebut Gen Alpha Rentan Depresi Akibat Digital, Orang Tua Wajib Tahu