SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mencatat tren penyakit tidak menular (PTM) yang masih cukup tinggi. Salah satu yang harus diperhatikan yakni penyakit Diabetes Melitus (DM).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Emma Rahmi Aryani menuturkan tren PTM di DIY termasuk Kota Yogyakarta masih tinggi. Terutama untuk penyakit Diabetes Melitus (DM), pada akhir tahun 2023 saja masih di atas 4 persen, lebih tinggi dari angka nasional 2,4 persen.
"Di DIY kemudian Kota Yogyakarta itu masih tinggi, angkanya di atas nasional, yang menjadi catatan adalah justru kebanyakan yang terkena DM adalah mereka yang tergolong usia produktif," ungkap Emma, dalam keterangannya, Minggu (8/9/2024).
Menurut Emma, ada beberapa faktor yang menyebabkan PTM terkhusus penyakit DM itu masih tinggi. Pola hidup yang kurang sehat ditambah konsumsi makanan dan minuman yang tinggi gula jadi penyebab.
"Ini menandakan masih banyak masyarakat yang belum menerapkan pola hidup sehat. Ditambah dengan makanan dan minuman yang kandungan gulanya tinggi yang tersedia dan mudah diakses," ujarnya.
Emma menyarankan agar masyarakat dapat mengurangi konsumsi gula dalam sehari. Takaran gula yang dianjurkan sehari yakni maksimal setara dengan empat sendok makan atau 50 gram.
Kemudian untuk garam setara satu sendok teh atau lima gram, serta lemak setara lima sendok makan atau 67 gram. Untuk itu menjaga pola makan dengan gizi seimbang harus diterapkan agar terhindar dari PTM terutama DM.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit dan Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan, Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah mengatakan berdasarkan data profil kesehatan Kota Yogya di tahun 2023 menunjukkan peningkatan pelayanan penyakit DM.
"Di Kota Yogya penderita diabetes melitus memiliki prevalensi tertinggi sebesar 4,9 persen dibandingkan 4 kabupaten di Provinsi DIY," ujar Lana.
Dalam tiga tahun terakhir angka penderita mengalami peningkatan yang tidak sedikit.
"Dalam 3 tahun terakhir terus mengalami peningkatan mencakup lebih dari 28 ribu orang," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik