Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Selasa, 10 September 2024 | 09:20 WIB
Tim Manajemen PSIM bertemu Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (9/9/2024). [Kontributor Suarajogja.id/Putu]

SuaraJogja.id - Sejumlah Manajemen dan staf pelatih PSIM Jogja sowan ke Gubernur DIY, Sri Sultan HB X di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (9/9/2024) kemarin.

Direktur Utama PT PSIM Yogyakarta, Yuliana Tasno didampingi manajer tim Dyaradzi Aufa Taruna, pelatih dan asisten pelatih seperti Seto Nurdiantoro dan Erwan Hendarwanto serta kapten Asyraq Gufron meminta restu pada Sultan agar bisa maksimal dalam mengikuti Liga 2 dan lolos ke Liga 1.

Dalam kesempatan tersebut, manajemen PSIM memberikan tiket menonton gratis Laskar Mataram untuk Sultan. Tiket gratis tersebut bisa dipakai Sultan seumur hidup untuk menyaksikan setiap pertandingan PSIM.

"Tadi juga sempat memberikan tiket seumur hidup ke Sultan dan mungkin beliau berkenan untuk nonton laga dan away PSIM," papar Liana dikutip Selasa (10/9/2024).

Baca Juga: Marrel Suryokusumo: Dari Aktivis Lingkungan ke Panggung Politik Gerindra

Dalam pertemuan tersebut, Sultan juga memberikan sejumlah nasehat. Manajemen PSIM diharapkan memperkuat pembinaan atlet usia muda. Selain itu melakukan proses rekrutmen pemain yang lebih berkualitas.

Sultan juga berpesan agar pembekalan mental pemain bisa dilakukan lebih maksimal dalam setiap laga. Apalagi menang dan kalah merupakan hal yang biasa dalam sepakbola.

"Mental pejuang harus dibina dengan baik. Itu harus dilakukan dengan optimal agar [PSIM] mampu bersaing," ujarnya.

Terkait pemanfaatan Stadion Mandala Krida, Liana menyampaikan beberapa fasilitas yang belum maksimal. PSIM berharap ada kemudahan fasilitas lapangan latihan yang saat ini sulit didapatkan Laskar Mataram.

"Kami juga bingung untuk dapat makanya kami sampaikan langsung ke beliau dan beliau langsung memberikan arahan ke timnya," ungkapnya.

Baca Juga: Unjukrasa di Jogja Berakhir Damai, Sri Sultan HB X Sebut Bentuk Demokrasi yang Sesungguhnya

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More