SuaraJogja.id - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY mengajukan usulan pembentukan crisis center yang berfungsi untuk merespons dan mengelola informasi penanganan bencana di wilayah ini dengan cepat.
Ketua GIPI DIY, Bobby Ardiyanto, menyatakan bahwa crisis center diperlukan untuk memberikan kepastian keamanan, terutama bagi wisatawan yang sedang berlibur di DIY ketika terjadi bencana.
"Pemda DIY sebaiknya membentuk badan khusus bernama crisis center, seperti yang ada di Bali, agar manajemen informasi terkait bencana yang mungkin terjadi di wilayah kita dapat ditangani secara positif," ungkapnya, Rabu (11/9/2024).
Usulan tersebut disampaikan Bobby mengingat DIY merupakan daerah dengan potensi bencana yang tinggi dan dapat terjadi sewaktu-waktu.
Baca Juga: Pro Kontra Relokasi, Dua Kubu Pedagang Teras Malioboro 2 Beda Pendapat saat Aksi di Kepatihan
Terlebih lagi, baru-baru ini muncul informasi mengenai potensi gempa megathrust yang dapat menyebabkan tsunami di wilayah ini.
Menurut Bobby, crisis center yang diusulkan dapat dipimpin oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, bekerja sama dengan berbagai sektor terkait, termasuk industri pariwisata.
Sistem operasional crisis center ini dapat mencontoh Bali, yang telah berhasil menangani informasi bencana di Pulau Dewata tersebut.
Sebagai contoh, ketika terjadi erupsi Gunung Agung di Bali hingga Bandara Internasional Ngurah Rai ditutup sementara, crisis center dengan cepat mengelola informasi mitigasi untuk para wisatawan.
"Setiap tindakan mitigasi untuk wisatawan sudah jelas dan terstruktur. Bahkan, wisatawan yang perlu diantar kembali ke hotel setelah bandara ditutup, mendapat bantuan tanpa dikenakan biaya. Semua ini diatur oleh crisis center," jelasnya.
Baca Juga: CPNS Pemda DIY: Sepi Peminat, Formasi Penata Laksana Barang Terampil Masih Kosong
Selain itu, crisis center diharapkan dapat memberikan bantuan pertolongan pertama secara cepat bagi wisatawan yang memerlukan, bekerja sama dengan fasilitas kesehatan terdekat.
Berita Terkait
-
Daftar 13 Daerah Indonesia Dihantui Gempa Megathrust, Kepulauan Mentawai Paling Berisiko?
-
Jadi Ajang Promosi Pariwisata, Momen Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Pamer Skill Free Diving
-
Jangan Sampai Jadi Korban! BRI Ungkap Cara Penipu Online Beraksi saat Lebaran
-
Menpar Sebut Pariwisata Bisa Jadi Penopang Ekonomi Indonesia Hadapi Tarif Trump
-
Aplikasi Keamanan HyperOS di HP Xiaomi Terima Pembaruan Baru pada April, Segera Instal!
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD