
SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi bencana gempa bumi melalui program Kampung Tangguh Bencana.
Staf BPBD Yogyakarta Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Romi Eko Haryono, dalam keterangannya pada hari Jumat di Yogyakarta, menyatakan bahwa program edukasi ini diterapkan di 169 kelurahan yang tergabung dalam Kampung Tangguh Bencana.
"Di setiap kelurahan, kami sudah melatih masyarakat tentang edukasi mitigasi bencana, khususnya gempa bumi," ujarnya, Jumat (13/9/2024).
Romi berharap melalui program edukasi ini, warga Yogyakarta, terutama kelompok rentan dan kader perempuan, dapat mengambil tindakan tepat saat terjadi gempa.
Baca Juga: DIY Rawan Bencana, Wisatawan Butuh Jaminan Keamanan: GIPI Usulkan Crisis Center
Karena gempa bumi seringkali berlangsung dalam waktu singkat, Romi mengingatkan masyarakat yang berada di dalam ruangan atau gedung tinggi untuk tetap tenang.
"Jika terjadi gempa, berlindunglah di bawah meja atau menuju sudut ruangan sambil melindungi kepala," tambahnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk serta Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Yogyakarta, Ria Rinawati, menegaskan bahwa Yogyakarta termasuk wilayah rawan gempa di DIY.
Ria berharap, kelompok rentan di Yogyakarta dapat melakukan mitigasi dengan baik saat menghadapi gempa megathrust, baik sebelum, saat, maupun setelah kejadian.
Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) 2022, Yogyakarta memiliki risiko bencana kategori sedang dengan skor 69,46 dari Kajian Risiko Bencana 2022-2026.
Baca Juga: Dexlite Makin Mahal, Droping Air Bersih di Gunungkidul Terhenti
"Baru-baru ini terjadi gempa magnitudo 5,8, dan ini menjadi pengingat penting bagi kelompok rentan serta kader perempuan untuk siap menghadapi gempa di masa mendatang," ujar Ria.
Sementara itu, Fungsional Madya BMKG Stasiun Geofisika Sleman, Nana Nawangsari, menegaskan bahwa informasi mengenai potensi gempa megathrust yang berkembang bukan merupakan prediksi atau peringatan dini bahwa gempa akan terjadi dalam waktu dekat.
Meskipun demikian, edukasi mitigasi tetap penting agar masyarakat selalu waspada dan siap siaga jika gempa terjadi kapan saja.
"Dengan adanya informasi potensi ini, harapannya masyarakat semakin siap menghadapi bencana," kata dia.
Berita Terkait
-
Top 5 Game Edukasi dan Kuis 2025: Belajar Jadi Seru!
-
Urban Farming Center, Tempat Wisata Edukasi Cocok untuk Wisata Anak Sekolah
-
5 Game Islami: Edukasi dan Hiburan di Bulan Ramadan
-
Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Banda Aceh Jelang Salat Tarawih, Tak Berpotensi Tsunami
-
Puasa Lancar, Nilai Juga Aman: Pentingnya Edukasi Gizi untuk Pelajar Selama Ramadan
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Pelaku Pembakaran Gerbong di Stasiun Yogyakarta Jadi Tersangka, KAI Alami Kerugian Rp 6,9 Miliar
-
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan Bantul Capai Target Nasional
-
Pertama di Indonesia, Wamenkop Resmikan Koperasi Merah Putih Gapoktan Sidomulyo di Sleman
-
Ekonom UGM Soroti Isu Sri Mulyani Mundur, IHSG Bakal Memerah dan Sentimen Pasar Negatif
-
Nekat, Perempuan Asal Gunungkidul Ajak Suami Curi Motor dan Uang di Bekas Tempat Kerjanya