SuaraJogja.id - Puluhan warga di Kapanewon Wonosari, Gunungkidul mengalami gejala pusing, mual, muntah dan diare usai mengkonsumsi makanan yang disajikan dalam sembahyangan peringatan 2 tahun meninggalnya warga padukuhan Trimulyo Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Minggu (15/9/2024) malam. Diduga mereka mengalami keracunan.
Sembahyangan sendiri diadakan oleh Sujadi warga Dusun Trimulyo. Dia mengundang sekira 60 orang kolega jamaah gereja tempatnya beribadah selama ini. Undangan tersebar untuk tamu di wilayah Kapanewon Wonosari hingga sanak saudaranya yang ada di perantauan.
"Sembahyangan itu memperingati 2 tahun meninggalnya istri saya," kata Sujadi ketika ditemui di rumahnya, Selasa (16/9/2024).
Dia mengaku awalnya tidak ada yang aneh dalam sembahyangan tersebut. Karena hingga sembahyangan usai, semuanya berjalan lancar dan tidak ada yang mengeluh sakit perut ataupun mual dan muntah. Hingga Senin (15/9/2024) pagi tidak ada hal yang aneh.
Baca Juga: Ikut Memadamkan Api, Nenek di Gunungkidul Ditemukan Tewas Terpanggang
Hanya saja, Senin sore ada tetangga yang menghubunginya dan meminta sampel makanan untuk sembahyangan. Tetangga tersebut mengungkapkan ada yang mengalami keracunan usai merasakan pusing, mual, muntah dan diare.
Saat itu, dia mendapat kabar jika ada 10 orang yang mengeluhkan sakit seperti keracunan. Dan ada yang dilarikan ke IGD rumah sakit. Sehingga warga curiga keracunan tersebut bersumber dari makanan yang ia bagikan.
"Itu ada 10 orang yang mengalami gejala keracunan," tambahnya.
Namun semakin malam jumlah warga yang mengeluh keracunan bertambah dan ada sebagian yang dilarikan ke IGD. Dia pun merasakan hal yang sama yaitu mual muntah serta diare ditambah dengan pusing.
Namun dia mengaku bisa segera sembuh ketika bersamaan dirinya mengobati sesak nafas. Dia memang sempat diasap untuk mengurangi sesak nafasnya. Dan rasa mual kram perutnya berangsur pulih meski mengaku masih syok dengan kabar yang mengalami keracunan.
Baca Juga: Mulai Masuk Masa Tanam, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul Minta Petani Lakukan Hal Ini
"Yang saya tahu, Senin sore ada 3 orang yang melaporkan ke saya sedang dirawat ke UGD, sampai Selasa siang kok sudah ada 34 orang. Itu belum keluarga saya yang tinggal di perantauan," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Program MBG Berjalan 3 Bulan, Dikritik Masih Berantakan: Ada Kasus Keracunan Hingga Menu Tinggi Gula
-
Tragedi Keracunan Massal di Klaten, 1 Orang Meninggal dan 127 Dirawat
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
Dari Makanan Mentah Hingga Kasus Dugaan Keracunan MBG Bermunculan: Bukti Buruknya Tata Kelola dan Pengawasan!
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan