SuaraJogja.id - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman memaparkan perkembangan terkini mengenai kunjungan wisatawan ke wilayahnya sepanjang 2024. Tercatat hingga September kemarin sebanyak 5,95 juta orang bergerak di Bumi Sembada.
"Total pergerakan wisatawan nusantara dan mancanegara di Kabupaten Sleman sampai 30 September 2024 sebanyak 5,95 juta pergerakan," kata Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Kus Endarto kepada awak media, Sabtu (12/10/2024).
Disampaikan Kus, dari jumlah tersebut kunjungan terbesar berasal dari wisatawan nusantara sebanyak 97,80 persen. Dengan kemudian 87,90 persen jumlah wisatawan nusantara itu berasal dari Jawa.
"Jawa Timur menjadi paling besar, diikuti Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jakarta dan Bali," ungkapnya.
Sedangkan untuk wisatawan mancanegara (wisman) belum menunjukkan angka yang terlalu menggembirakan. Pasalnya sejauh ini tercatat kunjungan pelancong dari luar negeri ke Slemab baru 2,20 persen saja.
"Kalau wisman 2,20 persen, paling banyak masih dari Malaysia, Singapura, Cina, India, Jepang dan Korea. Rata-rata yang dilakukan di sini adalah belanja, ada sport juga," tuturnya.
Destinasi favorit yang dikunjungi para wisatawan saat ke Sleman masih candi dan museum yakni sebesar 54,90 persen. Kemudian diikuti oleh destinasi wisata alam sebesar 40,80 persen.
"Kenapa candi dan museum, karena kunjungan pada September kemarin masih didominasi rombongan anak sekolah, SD SMP," ucapnya.
Ditambahkan Kus, pihaknya bersyukur terdapat banyak universitas di wilayahnya baik negeri. Hal itu secara tidak langsung turut mendorong sektor pariwisata yang ada.
Baca Juga: Oktober Seru! 6 Acara Menarik di Jogja, Ada Festival Layangan hingga Konser Musik
Apalagi pada September kemarin hampir selalu ada acara wisuda di beberapa perguruan tinggi yang bertempat di Sleman. Hal itu dapat dirasakan dari kepadatan arus lalu lintas.
"Pada September setiap minggu selalu ada wisuda. Dari data yang ada jumlah wisudawan itu antara 65 sampai 70 persen adalah dari luar Kabupaten Sleman. Jadi kita bisa merasakan di bulan September kemarin banyak macetnnya," ujarnya.
"Kalau pergerakan dilihat sih banyak yang menuju mall, untuk ngadem. Bukan belanja tapi lebih kepada ngadem dan banyak film baru," imbuhnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak