SuaraJogja.id - Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada (DGB UGM) siap mendukung program makan siang gratis bergizi yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sejumlah ide bakal diberikan untuk mengoptimalkan program tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris UGM Andi Sandi. Dia bilang bahwa DGB UGM sudah mulai melakukan beberapa kegiatan salah satunya memberikan masukan kepada Kabinet Merah Putih terkait program-program ke depan.
"Kami juga dalam proses untuk mengkonkritkan makan siang gratis itu," kata Andi Sandi saat ditemui di Balairung UGM, Rabu (30/10/2024).
UGM sebagai tempat untuk melakukan research and development bakal mengusulkan sejumlah ide yang diperlukan bagi pemerintah. Usulan itu nantinya akan diimplementasikan lebih lanjut oleh pemerintah.
Baca Juga: Vonis Bebas Ronald Tannur Penuh Suap, Pukat UGM: Hakim Bodoh, Dunia Peradilan Bobrok
"Nah kita mengusulkan dulu kalau nanti pun pemerintah setuju dengan itu bukan UGM yang lead tetapi kami hanya ingin kami siap untuk membantu itu tetap menjadi program kerja dari pemerintah," tegasnya.
Terkait makan siang gratis bergizi itu, Andi Sandi menilai masih cukup banyak pihak yang salah kaprah. Menurutnya kunci dari program itu adalah tentang bagaimana dapat menjadi pemicu peningkatan ekonomi desa-desa di Indonesia.
Dia menyebut bahwa potensi yang dimiliki tiap desa untuk menyukseskan program itu sangat besar. Jika hal itu tak diperhatikan maka, desa-desa itu hanya akan menjadi penonton saja.
"Kami lebih melihat potensi desa, potensi desa itu harus kita gali dalam mensukseskan kegiatan itu, karena kalaupun hanya seperti sekarang yang banyak di media ya itu dihitung per makan siang itu berapa jumlahnya. Sebenarnya bukan itu kuncinya tetapi ide ini juga menjadi pemicu peningkatan ekonomi desa. Kalau semuanya didrop dari luar, desa hanya akan jadi penonton," tuturnya.
Saat ini, kata Andi Sandi, pihaknya tengah berkomunikasi dengan kementerian terkait untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan. Nantinya data itu akan dikaitkan pula dengan hasil pemetaan dari KKN UGM.
Baca Juga: Skandal Tanah Kas Desa di Gunungkidul: Lurah Jadi Tersangka, Kejari Buru Pelaku Lain
"Jadi pola-pola itu yang kita akan gunakan untuk membantu pemerintah. Umpamanya data di mana sih sebenarnya yang sangat membutuhkan untuk program makan siang atau minum susu itu untuk anak-anak dan ibu hamil kita lihat dari data desa itu penting sebagai dokumen awal untuk melihat atau melakukan melaksanakan program makan siang gratis dan minum susu," cetusnya.
Langkah ini sebagai salah satu upaya juga untuk mengoptimalkan sumber daya alam di desa-desa tersebut. Sehingga program makan siang gratis bergizi itu tidak melulu harus mengimpor dari luar melainkan memaksimalkan yang ada di sekitarnya.
"Jangan sampai kemudian suatu desa seumpama ada suatu desa yang menghasilkan susu ya kemudian ada program memberikan minum susu gratis itu dilakukan dengan mengirimkan susu ke wilayah itu," ujarnya.
"Jadi kita menjaga potensi-potensi itu supaya apa efek ekonominya itu juga bisa berdampak pada desa bukan hanya pada institusi tertentu, tetapi desa juga dan juga masyarakat desa juga berkembang dengan program kerja," imbuhnya.
Berita Terkait
-
Anies dan Alumni UGM Kompak Hadiri Pengukuhan Wamenkeu Jadi Guru Besar, Keberadaan Jokowi Dicari-cari
-
Presiden Prabowo Sindir Penolak Program Makan Bergizi Gratis: Uangnya Ada!
-
Banyak Kejanggalan, Video Program Makan Bergizi Gratis Dibandingkan sama Iklan Marjan
-
Berapa Gaji Kepala Desa? Viral Kades di Ciamis Mundur Pilih Kerja di Jepang
-
Cekak Imbas Anggaran Dipangkas, BPOM Awasi Program MBG Pakai Dana BGN
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga
-
Cara Unik Pemkab Sleman Selamatkan 150 Hektare Tanaman Padi dari Serangan Tikus