Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 31 Oktober 2024 | 16:20 WIB
Mengenal Penyakit Gondongan (Freepik)

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta mengingatkan sekolah-sekolah, terutama sekolah dasar (SD) di wilayah tersebut, untuk lebih waspada terhadap penyebaran penyakit gondongan atau parotitis, yang utamanya rentan menular di kalangan anak-anak.

Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, menyampaikan pada Rabu bahwa penyakit gondongan ini memiliki tingkat penularan yang tinggi, terutama di lingkungan sekolah. Penularannya bisa terjadi melalui percikan air liur atau benda yang telah terkontaminasi.

"Penularan penyakit ini sangat cepat, terutama jika kebersihan kurang dijaga. Karenanya, kami menyarankan agar anak-anak yang sakit sebaiknya tidak masuk sekolah," ujar Endang, Rabu (31/10/2024).

Ia menjelaskan bahwa dari sekitar 169 kasus gondongan yang tercatat di Kota Jogja, mayoritas penderitanya adalah anak-anak SD.

Baca Juga: Dari Yogyakarta ke Jakarta: Pameran Pendidikan Tinggi Eropa Tawarkan Kuliah Kelas Dunia

Endang menambahkan bahwa gondongan ditandai dengan gejala pembengkakan di area rahang atau leher akibat radang pada kelenjar parotis.

"Gejala awal yang perlu diperhatikan meliputi demam, sakit kepala, nyeri saat mengunyah atau menelan, dan nyeri otot," jelasnya.

Epidemiolog Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Solikhin Dwi, mengungkapkan adanya peningkatan kasus gondongan dan berharap agar pihak sekolah dapat bekerja sama dengan puskesmas setempat untuk memantau dan menangani kasus gondongan ini.

"Dari akhir September hingga pekan ketiga Oktober 2024 memang tidak ada laporan kasus. Namun, pekan ini jumlah kasus meningkat dengan total 169 kasus, yang sebagian besar diderita anak-anak SD," tambahnya.

Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran di DIY, Disdikpora Berikan Modal Usaha Siswa SMA/SMKSenilai Rp10 Juta

Load More