SuaraJogja.id - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Sleman nomor urut 2, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa, tampil memukau dalam debat terbuka putaran ketiga Pilkada Sleman 2024 pada Selasa (12/11/2024) malam.
Namun, momen debat sempat terganggu ketika microphone Danang mendadak mati saat menyampaikan tanggapan penting di detik-detik terakhir. Situasi ini terjadi saat Danang menyoroti kurangnya transparansi dalam proses pengisian jabatan di Pemerintah Kabupaten Sleman. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sebagai Wakil Bupati tidak dilibatkan dalam proses tersebut. Sempat mengira waktunya sudah habis, Danang menunjukkan raut kecewa.
Di samping kendala teknis tersebut, Danang juga menyoroti pengawasan terhadap peredaran minuman keras (miras) di Sleman. Ia menyatakan prihatin karena semua izin peredaran miras berada di bawah pengawasan bupati.
Danang menegaskan pentingnya penertiban, terutama mengingat banyaknya outlet miras yang beroperasi di sekitar tempat ibadah dan fasilitas pendidikan.
Polda DIY, bekerja sama dengan polres dan polresta, sudah mengambil tindakan melalui penyitaan dan penutupan toko miras, baik yang berizin maupun tidak. Namun, Danang menilai implementasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8/2019 dan Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 10/2003 tentang pengendalian miras masih perlu diperkuat.
"Bupati tahu mana saja toko miras berizin dan tidak berizin. Seharusnya, proses penertiban dan pengendalian mudah dilakukan," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Danang juga memaparkan data bahwa dari 18 izin yang diterbitkan di Sleman, miras hanya diperbolehkan dijual di hotel, sesuai ketentuan yang berlaku.
Strategi Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Sektor Pariwisata Sleman
Selama debat Pilkada Sleman 2024 ini, Harda Kiswaya dan Danang Maharsa juga menjelaskan rencana mereka untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sektor pariwisata tanpa perlu menambah izin pembukaan lahan baru.
Baca Juga: Pjs Bupati Sebut TPPS Garda Terdepan Penurunan Angka Stunting di Sleman
Saat ini, PAD Kabupaten Sleman dari sektor pariwisata tercatat mencapai Rp283,53 miliar per tahun, dengan kontribusi utama berasal dari pajak hotel sebesar Rp125,23 miliar atau 44,92 persen dari total PAD pariwisata.
Harda dan Danang berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata tanpa mengorbankan lahan pertanian, yang kini banyak beralih fungsi menjadi destinasi wisata dan hotel. Mereka mengusulkan strategi promosi pariwisata dengan konsep inovatif untuk menarik lebih banyak wisatawan.
"Tentu kita akan melibatkan akademisi dan generasi muda untuk memajukan sektor pariwisata di Sleman," ujar dia.
Sebagai langkah konkret, Pemerintah Kabupaten Sleman berencana memanfaatkan 181 hektare lahan yang saat ini belum optimal penggunaannya. Harda Kiswaya menambahkan, peningkatan kualitas sumber daya manusia di Badan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Sleman menjadi prioritas untuk mencegah kecurangan pajak dan meningkatkan akuntabilitas.
"Bupati tahu mana saja toko miras berizin dan tidak berizin. Seharusnya, proses penertiban dan pengendalian mudah dilakukan," ujar Harda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
Lestarikan Warisan Budaya Jawa, Royal Ambarrukmo Yogyakarta Hadirkan Jampi Pawukon bagi Para Tamu
-
Jogja Jadi Tourist Darling, Pujian Bertebaran di Medsos hingga Kunjungan Destinasi Merata
-
Pasar Beringharjo Diserbu Pengunjung saat Nataru, Belanja Batik dan Cicip Kuliner Jadi Favorit
-
Meski Naik dari Hari Biasa, Orderan Rental Motor Jogja Tetap Tak Seramai Tahun Lalu
-
Anak-anak Terdampak Banjir di Sumatera Gembira Dapat Trauma Healing dari BRI