SuaraJogja.id - Penjabat sementara (Pjs) Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kusno Wibowo menyebutkan bahwa Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) merupakan garda terdepan dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Sleman.
Hal tersebut disampaikan Kusno Wibowo saat memberikan arahan pada kegiatan Monitoring Evaluasi TPPS yang diselenggarakan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sleman di Kapanewon Minggir, Rabu.
"TPPS adalah garda terdepan penurunan stunting di Sleman. Terlebih di Kapanewon (Kecamatan) Minggir ini harus dijadikan prioritas karena prevalensi-nya masih lebih tinggi dibanding Sleman," katanya.
Kusno menyampaikan apresiasi kepada TPPS khususnya di Kapanewon Minggir karena telah berperan aktif dalam menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman.
Baca Juga: Jeda Internasional, Mazola Junior Fokus Asah Taktik dan Mental PSS Sleman Jelang Laga Krusial
"Menurut data EPPGBM (data yang diperoleh dari aplikasi elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat), prevalensi stunting Sleman pada 2023 ada di angka 4,51 turun 2,37 dibandingkan tahun sebelumnya. Sleman masih memiliki PR mencapai target 4,41 pada 2024," katanya.
Ia menegaskan, sekecil apapun angka prevalensi stunting harus tetap tuntas ditangani dan disertai upaya pencegahan munculnya kasus baru.
Ia juga berharap kelompok sasaran harus dipastikan oleh TPPS mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik melalui konseling gizi terpadu, fasilitas air bersih, perlindungan jaminan sosial, kelas pengasuhan, pemeriksaan kesehatan pasangan usia subur serta pemberian tablet tambahan darah remaja putri.
"TPPS tingkat kalurahan (setingkat desa) dan kapanewon tentu lebih memahami karakteristik masyarakatnya di wilayah masing-masing. Oleh karena itu, penting bagi TPPS kenali kendala dan permasalahan yang ditemui di lapangan beserta cara penanganannya," katanya.
Kusno berharap TPPS dapat melakukan pembinaan secara humanis dan menekankan pentingnya pemahaman agar anak mengkonsumsi makanan utama dengan porsi seimbang.
Baca Juga: Empat Tahun Jual Miras dengan Sistem COD, Wanita di Sleman Akhirnya Diciduk Polisi
Berita Terkait
-
Neta Pangkas Gaji Karyawan Sampai Stop Produksi Dampak Penurunan Penjualan
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
- Cucu Ulang Tahun, Kado dari Kris Dayanti untuk Azura Bikin Atta Halilintar Semringah: Masya Allah!
- Dihujat Gegara Sindir Raffi Ahmad, Pendidikan Andhika Pratama dan Andre Taulany Tak Jauh Beda
Pilihan
-
Tol Balikpapan-Samarinda Sepi Peminat Meski Persingkat Waktu Menuju IKN, Apa Alasannya?
-
IKN Tak Berpenghuni? Akademisi Sindir Minta Jokowi yang Jadi "Penunggunya"
-
Relawan Paslon 01 Laporkan Ketua DPRD Bontang atas Dugaan Ijazah Palsu
-
Sikap Bos BNI soal Kredit Macet Rp375 Miliar "Nyangkut" di Sritex: Kami Nurut Aja!
-
Analisis: Jegal Kaoru Mitoma-Takefusa Kubo, Matikan Agresivitas Jepang
Terkini
-
Mengenang Mantan Rektor UGM Ichlasul Amal, Tokoh Reformasi hingga Pernah Tolak Tawaran Menteri
-
Peneliti UGM Sebut Temuan Gua di Gunungkidul Tak Bahayakan JJLS
-
Bantul Resmi Operasikan TPST Modalan untuk Perkuat Pengelolaan Sampah
-
Pemancing yang Jatuh Saat Ambil Ikan Tersangkut Tebing di Gunungkidul Akhirnya Ditemukan Tak Bernyawa
-
Hasil Survei Internal, Tim Pemenangan Heroe-Pena Klaim Unggul 31 Persen di Pilkada Kota Jogja