SuaraJogja.id - Pendidikan seksual sejak dini diberikan ke anak bukanlah hal tabu. Pengetahuan ini tidak hanya bermanfaat untuk mencegah pelecehan, tetapi juga membantu mencegah trauma yang dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan mental anak-anak.
Oleh karenanya, orang tua untuk senantiasa peka terhadap kebutuhan dan perasaan anak-anak mereka, serta menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk berdiskusi mengenai hal-hal yang mungkin dianggap sensitif. Dengan cara ini, anak-anak dapat lebih terbuka kepada orang tua dan merasa didukung.
Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada (UGM) belum lama ini menyelenggarakan mengenalkan pendidikan seksual pada anak-anak pada ibu-ibu. Edukasi ini disampaikan oleh Kepala Pusat Studi Wanita UGM Widya Nayati di Balai Desa Manggung, Caturtunggal, Depok, Sleman
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh sekitar 60 warga setempat dan anggota kelompok PKK Desa Manggung tersebut, Widya Nayati menekankan bahwa pengenalan pendidikan seksual sejak usia dini adalah langkah penting untuk melindungi anak-anak dari potensi pelecehan seksual.
Baca Juga: UGM Berkabung, Mantan Rektor sekaligus Ketua Dewan Pers Periode 2003-2010 Ichlasul Amal Wafat
Ia menjelaskan bahwa anak-anak perlu diajarkan untuk mengenali bagian-bagian tubuh mereka, terutama bagian tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain selain orang tua atau pengasuh yang dipercaya. Menurut Widya, pemahaman mengenai batasan tubuh ini sangat penting untuk dikenalkan kepada anak-anak sejak kecil.
"Dengan pemahaman yang benar, anak-anak akan lebih mampu melindungi diri mereka sendiri dari potensi pelecehan seksual, yang sering kali dilakukan oleh orang terdekat," tegas Widya seperti dilansir dari laman UGM.
Selain mengenali bagian tubuh, Widya memberikan panduan khusus bagi orang tua tentang kapan anak laki-laki sebaiknya tidak lagi dimandikan oleh ibu mereka dan sebaliknya, kapan anak perempuan tidak dimandikan oleh ayah mereka. Ia menjelaskan bahwa perhatian terhadap batasan-batasan tersebut membantu mencegah kebingungan pada anak mengenai privasi tubuh, serta memberikan kesadaran mengenai batasan yang sehat sejak dini.
Widya juga menyoroti bahwa sebagian besar kasus pelecehan seksual melibatkan orang terdekat, seperti anggota keluarga seperti dari paman, bibi, kakek, nenek, atau sepupu maupun orang-orang yang tinggal bersama, termasuk anak kost. Oleh sebab itu, ia mengajak para orang tua untuk terus waspada dan memperhatikan setiap perubahan perilaku atau tanda-tanda yang mungkin menunjukkan bahwa anak mereka mengalami ketidaknyamanan atau gangguan.
Sebagai tambahan, Widya memberikan beberapa tips praktis mengenai cara berdiskusi dengan anak tentang pendidikan seksual. Ia menyarankan agar orang tua mendengarkan anak-anak dengan penuh perhatian dan tidak langsung menghakimi.
Baca Juga: KPK Dituding Tak Serius Tangani Kasus Korupsi Paman Birin, Pukat UGM: Problematik!
"Komunikasi terbuka dan positif akan menciptakan hubungan yang lebih kuat antara orang tua dan anak sehingga anak merasa aman untuk menyampaikan apapun yang dialaminya," katanya.
Berita Terkait
-
Usai Bandung dan Garut, Giliran Dokter di Malang Diduga Lakukan Pelecehan di Rumah Sakit
-
Jessica Iskandar Trauma Dokter Pria, Ungkap Jadi Korban Pelecehan Saat Berobat Kulit
-
Honorer di DPRD DKI Diduga Jadi Korban Pelecehan Seksual, Pelaku Paksa Cium Bibir-Gesekkan Kelamin
-
Beda Sanksi Pencabutan STR Dokter Bandung dan Garut yang Lakukan Pelecehan, KKI Jelaskan Alasannya
-
Predator di Balik Ruang Pemeriksaan: Mengapa Kekerasan Seksual Bisa Terjadi di Fasilitas Kesehatan?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram