SuaraJogja.id - Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq meminta Pemda DIY hingga kabupaten/kota di DIY agar fokus dalam mengelola sampah sisa makanan. Sehingga persoalan sampah nantinya segera terselesaikan.
Hanif mengungkapkan alasannya mengapa sampah sisa makanan di DIY menjadi fokus untuk diselesaikan. Karena dari sistem informasi pengelolaan sampah nasional (SIPSN) sampah paling banyak di DIY merupakan jenis sisa makanan.
"Ini komposisi sampah dari data yang masuk ke SIPSN mayoritas adalah sisa makanan. 60 persen itu food waste, ini jadi tugas Pak Kadis (DLH) menyelesaikannya," kata Hanif saat mengunjungi TPST Piyungan, Senin (18/11/2024).
Sebenarnya, lanjut dia, food waste itu adalah barang komersial jika bisa mengolah dengan cerdas. Artinya food waste juga merupakan potensi yang menghasilkan pemasukan jika benar-benar diolah.
Menurutnya, jika pengolahan sampah sisa makanan bisa dilaksanakan dengan maksimal maka dapat menurunkan produksi sampah harian dari Kota Jogja, Kabupaten Sleman, dan Kabupaten Bantul. Di mana 3 kabupaten ini menghasilkan sampah cukup besar yaitu 1.300 ton per hari.
"Sehingga nanti ketiga kabupaten/kota itu tidak lagi bergantung pada TPA Piyungan," tambahnya.
Hanif menambahkan jika 1.300 ton per hari sampah Kota Jogja, Sleman, dan Bantul masuk ke TPST Piyungan, maka berikutnya sampah itu akan lari ke mana. Dan itu harus jadi perhatian semua pihak, tidak kemudian dibiarkan begitu saja.
Hanif juga meminta agar depo-depo sampah tidak lagi penuh. Pasalnya semua itu bisa mencemari lingkungan. Dia menegaskan jika depo-depo itu sangat meresahkan masyarakat dan mencemarkan lingkungan.
"Itu alasan kami minta untuk dihentikan," katanya.
Dia menggambarkan jika menumpuknya sampah di depo-depo yang ada merupakan rangkaian dari efek penutupan TPST Piyungan. Hanif tidak menampik jika penutupan TPA Piyungan berimplikasi terhadap kabupaten/kota di DIY. Di mana masing-masing harus mengambil langkah sendiri dalam mengelola sampah.
"Ini berimplikasi terhadap masing-masing kabupaten/kota mengambil langkah sendiri. Tapi sampah bersih di depan mereka padahal dibuang di tempat jauh, nah ini jadi problem di tempat lain," ucapnya.
Pihaknya pun meminta kepada Gubernur, bupati dan wali kota serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup untuk segera melakukan langkah-langkah penyelesaian efektif di lapangan. Salah satunya dengan memperkuat garis pertahanan di hulu.
Di samping itu, Menteri LHK juga meminta Pemda untuk memperbanyak bank sampah di hulu. Dan dia menilai kebijakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X agar setiap kabupaten/kota mengolah sampah adalah langkah tepat.
"Kebijakan itu juga menjadi pembelajaran bahwa pengelolaan sampah adalah hal yang penting," kata dia.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
DLH: Selain Atasi Sampah, Keberadaan TPST di Bantul Mampu Serap Tenaga Kerja hingga Ratusan Orang
-
Kecewa Masih Lihat Tumpukan Sampah di Depo Mandala Krida, Menteri Lingkungan Hidup Bakal Panggil Pemkot Jogja
-
Menteri Lingkungan Hidup Geram Masih Temukan Tumpukan Sampah di Depo Mandala Krida, DLH Kota Jogja Berikan Penjelasan
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan