SuaraJogja.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul menyebut ada 41 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang terdapat kendala jaringan internet di lokasi TPS itu. Kendati demikian,
Dinas Kominfo Gunungkidul dan KPU Gunungkidul sepakat area blank spot tersebut tidak akan mengganggu jalannya proses Pilkada nanti.
Kepala Dinas Kominfo Gunungkidul, Setyo Hartato menyebut hasil kesepakatan dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), saat ini masih ada 83 titik blank spot. Namun demikian, pihaknya memastikan jika titik-titik tersebut sudah teridentifikasi dan di area blank spot tersebut sudah diukur jarak antara TPS dengan kantor kelurahan.
"Jarak antara TPS dengan Kantor Kalurahan itu rata-rata kurang dari 5 menit. Tidak masalah," tutur dia, Jumat (22/11/2024)
Menurutnya, jarak antara area blank spot dengan kantor Kalurahan tersebut tidaklah jauh. Sehingga jika ada permasalahan di TPS yang ada di area blank spot atau semi blankspot, maka petugas pemilu akan menyimpan secara offline. Nanti mereka dapat segera mengupload ketika berada di kantor kalurahan yang jaringan internetnya terjamin.
Baca Juga: Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
Dia mengatakan, dari aspek jaringan internet, pihaknya sudah berusaha agar terus ada peningkatan. Jaringan internet padukuhan saat ini sudah ada 314 titik, sementara untuk di kalurahan sudah ada 144 titik yang berbasis fiber optik. Kemudian di 18 kapanewon juga ada jaringan internet dengan basis fiber optik.
Sementara untuk layanan internet yang bisa dimanfaatkan adalah di kantor Unit Pelayanan Terpadu (UPT) ada 176 titik. Dan jaringan internet wisata dan SAR dapat dimanfaatkan TPS yang berada di kawasan atau dekat dengan kawasan destinasi itu ada 13 titik. Di sisi lain, mereka juga punya backbone jaringan jika listrik mati. Di mana jika mati listrik di kawasan tertentu maka memungkinkan untuk membackup.
"Ketika mati lampu kita punya 3 backbone jaringan yang kita letakkan di ketinggian," tambahnya.
Dia menambahkan untuk memback up pelaksanaan pemungutan suara, pihaknya telah meningkatkan kecepatan internet baik di kantor kapanewon ataupun kantor Kalurahan. Di mana mulai akhir bulan Oktober mereka sudah mengaktivasi kecepatan internet maksimal 100 mpbs dan nanti akan ditambah 18 akses poin di 18 kapanewon.
Sementara di Kantor Kalurahan, pihaknya meningkatkan kecepatan internetnya dari 10 mbps menjadi 30 mbps dan bisa tersambung sampai 60 perangkat hingga limit 100 perangkat. Dengan peningkatan tersebut maka dia berharap kecepatan internet akan sama ketika dibagi berapapun pengguna.
"Di kalurahan itu sudah kami update sejak 21 November sampai 6 hari setelah pemilihan,"tambahnya.
Baca Juga: Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci
Di samping itu, pihaknya juga punya 9 titik internet pasar internet, internet terminal di 2 titik dan kemudian di kantor-kantor PLKB yang ada kapanewon. jaringan internet di kantor PLKB di 18 kapanewon ini bisa diakses dengan izin terlebih dahulu. Selain itu juga ada jaringan internet di RSUD yang bisa dimanfaatkan selain jalur privat kependudukan.
Setyo menambahkan, pihaknya juga dibantu oleh operator swasta yang menyediakan jaringan internet di 257 titik. Dan untuk membantu KPU menjaga ketersediaan internet, ada
6 petugas forensik jaringan yang mereka siagakan untuk membantu pilkada terutama ketika ada masalah.
"Kominfo ini sifatnya antisipasi barangkali di KPU atau bawaslu memiliki internet sendiri. Kami juga akan membuat kanal khusus untuk aduan, kanal telegram bisa dilakukan jika ada force major misal kabel optik tertimpa," ujarnya.
Ketua KPU Gunungkidul, Asih Nuyanti tidak menampik jika ada TPS yang terkendala sinyal internet karena berada di area blank spot. Hanya saja, dia menjamin hal tersebut bukan menjadi kendala karena aplikasi mereka bisa digunakan secara offline dan online.
Petugas Pemilihan bisa terlebih dahulu menyimpan datanya dan kemudian diupload ketika ada pada area yang memiliki jaringan internet.
"Jadi sudah tidak ada masalah lagi. Karena juga sudah kita lakukan pada pemilu kemarin," terangnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Telkom Masih Kaji Dampak Tarif Trump ke Naiknya Harga Internet
-
Buruan Klaim Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Dapat Saldo Gratis Buat Beli Kuota!
-
Riset Ungkap Indonesia Jadi Negara Pendengar Podcast Nomor Satu di Dunia
-
Riset Ungkap Orang Indonesia Suka Tonton Video Online Berupa Konten Musik hingga Komedi-Viral
-
Riset: Indonesia Masuk Daftar Negara Paling Banyak Pakai VPN, Tertinggi ke-4 di Dunia
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD