SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta mengupayakan merenovasi bangunan beberapa sekolah pada tahun anggaran 2025, guna mendukung kegiatan belajar mengajar di satuan pendidikan tersebut.
"Pada 2025 terkait dengan kegiatan ini masih harus menyelesaikan beberapa persoalan, di antaranya dari sisi infrastruktur. Karena masih ada beberapa sekolah yang memang perlu direnovasi," kata Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Bantul Nugroho Eko Setyanto di Bantul, Kamis.
Pihaknya tidak menyebutkan secara detail berapa sekolah di Bantul yang masih perlu direnovasi pada tahun depan, namun sebagian besar merupakan bangunan sekolah dasar (SD) yang tersebar di seluruh 17 kecamatan di Bantul.
"Karena memang sudah waktunya untuk direnovasi, dan rusak, kebanyakan pada bagian atap plafon. Ada beberapa faktor, salah satunya lebih ke faktor usia bangunan, banyak yang SD, dan keberadaannya menyebar di seluruh Bantul," katanya.
Baca Juga: Hasil Quick Count Pilkada Bantul hingga Pukul 17.00 WIB, Abdul Halim Muslih-Aris Sementara Unggul
Selain infrastruktur bangunan sekolah, kata dia, penyelesaian terhadap kebutuhan komputer untuk laboratorium sekolah akan dilakukan pada tahun 2024, sebab sejauh ini masih ada beberapa sekolah yang ketersediaan komputer belum memadai.
"Kita juga masih membutuhkan beberapa peralatan informasi teknologi (IT), komputer khususnya supaya nanti anak-anak khususnya kalau di dalam melaksanakan kegiatan yang terkait dengan IT di sekolah bisa tercukupi," katanya.
Dia mengatakan laboratorium sekolah yang masih membutuhkan komputer dalam mendukung kegiatan belajar mengajar terdapat di beberapa sekolah, namun kebutuhannya tidak banyak, hanya perlu menambah unitnya.
"Agar nantinya ketika anak anak kita melaksanakan ujian berbasis komputer atau seleksi yang sifatnya menggunakan IT, bisa tercukupi," katanya.
Dia juga mengatakan, meski demikian seluruh sekolah sudah memiliki komputer, namun belum tercukupi kebutuhan, dan selama ini untuk pelaksanaan asesmen standarisasi pendidikan daerah (ASPD) di laboratorium, masih dijadwalkan beberapa sesi.
Baca Juga: Usai Nyoblos, Haedar Nashir Ingatkan Kepala Daerah Terpilih Utamakan Rakyat, Jangan Korupsi
"Jadi kalau kita bisa lihat ketika kita melaksanakan ASPD, misalnya masih memakai sesi satu, sesi dua dan sesi tiga, namun kalau nanti sudah mencukupi semuanya bisa sesi satu selesai," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen