SuaraJogja.id - Kekerasan pada anak di Yogyakarta masih terus terjadi. Berdasarkan data dari Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA) terjadi 533 kasus kekerasan terhadap anak, dengan rincian 265 kasus kekerasan seksual, 165 kekerasan psikis dan 91 kekerasan fisik.
Sebagian besar korban kekerasan anak berusia 13-17 tahun yang mencapai 316 anak dan usia 6-12 tahun yang mencapai 204 anak. Tak hanya di Yogyakarta, Indonesia mengalami kenaikan jumlah kasus kekerasan terhadap anak sebesar 2.069 kasus dari 2022 hingga 2023. Pada 2023, Jawa Tengah tercatat sebagai propinsi dengan jumlah kasus kekerasan terbanyak ketiga, yaitu 1.255 kasus.
"Di Jogja, tingkat kekerasan terhadap anak cukup tinggi, kesehatan mental anak juga menjadi isu serius," ujar Direktur Humanitarian dan Impact Innovation Save the Children, Fadli Usman disela Peace for All Festival di Yogyakarta, Sabtu (30/11/2024).
Karenanya organisasi tersebut mendesak Pemda DIY lebih serius menangani masalah kekerasan pada anak. Salah satunya melalui penerapan Kurikulum Antikekerasan di sekolah.
Baca Juga: Dinsos PPPA Kulon Progo Bentuk Desa Ramah Perempuan dan Anak
Kurikulum ini penting untuk mengurangi angka kekerasan pada anak yang dimulai dari sekolah. Sebab dari program edukasi Antikekerasan yang digulirkan Save the Children selama enam bulan terakhir kepada sekitar 35.800 orang, termasuk anak-anak, permasalahan kekerasan pada anak jadi isu serius yang harus segera ditangani.
Melalui adopsi kurikulum Antikekerasan di empat sekolah, sekitar 900 anak dan 200 guru telah mendapatkan paparan tentang materi antikekerasan. Hasilnya bisa mengurangi angka antikekerasan di sekolah.
"Kami berharap edukasi antikekerasan bisa jadi trigger (pemicu-red) yang dapat direplikasi di tempat lain. Dari sini, perlu ada tambahan kurikulum antikekerasan di sekolah, mengingat angka kekerasan yang sangat tinggi," ungkapnya.
Sementara Corporate PR and Sustainability Manager pT Fast Retailing Indonesia, Yulia Rachmawati, mengungkapkan, program Peace for All dilakukan untuk peningkatan kapasitas untuk anak, guru dan orang tua. Selain itu untuk penyusunan kebijakan di sekolah sebagai jaminan perlindungan anak seperti pembuatan SOP dan aktivasi satgas anti kekerasan, kampanye publik dan pembuatan fasilitas yang aman dan inklusif.
"Karenanya program ini coba kami gagas bersama kolaborator untuk pemenuhan hak anak dalam penanggulangan kemiskinan, diskriminasi, kekerasan dan konflik, khususnya melalui Implementasi penyediaan fasilitas air bersih dan pendidikan anti kekerasan di Yogyakarta," imbuhnya.
Baca Juga: Lazismu Gelar Rakernas di Yogyakarta, Fokuskan Pada Inovasi Sosial dan Pembangunan Berkelanjutan
Berita Terkait
-
Sosok Hanifa Fadhila Anak Pramono Anung yang Jarang Disorot, Punya Riwayat Pendidikan Mengesankan
-
Jogja Jadi Provinsi dengan Penduduk Paling Panjang Umur di Indonesia: Apa Sebabnya?
-
Polisi Gelar Olah TKP Lanjutan Kasus Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Lebak Bulus
-
Detik-detik Remaja 14 Tahun di Lebak Bulus Mengamuk Bunuh Ayah-Nenek, Ditangkap Masih Berlumuran Darah
-
Anak Bunuh Ayah dan Nenek Sendiri di Lebak Bulus, Jejak Darah di Mana-mana
Terpopuler
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- Gagal Dapat Donasi 7 Turunan dari Teh Novi, Agus Salim Ganti Minta Aji Penyiram Air Keras Nafkahi Hidupnya
- Elkan Baggott Bongkar Sifat Asli Shin Tae-yong: Dia adalah Pelatih yang...
- Thom Haye: Saya Merasa Sangat Sakit...
- Hotman Paris Beri Pandangan untuk Kisruh Donasi Agus Salim, Tegas Tidak Mendukung Pihak Ini
Pilihan
-
Jejak Sejarah Istana Wakil Presiden: Dulu Rumah Gubernur Jenderal Belanda?
-
Media Asing Kritik Tour Prabowo untuk Mengesankan Trump dan Xi Bertepuk Sebelah Tangan
-
Kronologi NewJeans Keluar dari ADOR, Apakah Bakal Bubar?
-
Rekomendasi Film Bioskop Akhir Pekan November 2024: Ada Horor, Aksi, dan Drama!
-
Heboh Kabar Prabowo Dihina Media Asing, Gegara Ngemis Bertemu Donald Trump?
Terkini
-
Lebih dari 200 Anak di Jogja Alami Kekerasan, Pemda DIY Didesak Terapkan Kurikulum Antikekerasan
-
Prabowo Turunkan Anggaran Makan Bergizi Gratis Jadi Rp10 Ribu, Begini Komentar Titiek Soeharto
-
Sukses Antar Endah Subekti-Joko Menangi Pilkada Gunungkidul, Heri Nugroho Mundur dari Jabatan Ketua DPD Golkar
-
PPATK Ungkap Transaksi Judi Online Anak Muda di Bawah Rp100 Ribu
-
Kasus Korupsi BUMN Marak, PT KAI Kelola Sistem Manajemen Anti Penyuapan