SuaraJogja.id - Harga sejumlah komoditas di Gunungkidul mengalami penurunan di awal bulan Desember 2024 ini. Pemerintah berusaha melakukan pemantauan harga menjelang Natal dan Tahun Baru untuk memastikan pasokan.
Kepala Biro Administrasi Perekonomian Dan Sumber Daya Alam (SDA), Setda DIY, Yuna Pancawati mengatakan pemerintah melakukan pemantauan terkait dengan harga sejumlah komoditas dalam rangka hari besar keagamaan nasional yaitu menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) walaupun ini masih di awal bulan November.
"Kami memang menjalankan pemantauan ini di awal sehingga nanti bisa diantisipasi di pertengahan bulan," kata Yuna usai melakukan pemantauan harga di pasar Argosari Wonosari, Selasa (3/12/2024).
Dan untuk pertama kali, pihaknya melakukan pemantauan bersama-sama Tim Pengendali Inflasi (TPI) DIY, Pemkab Gunungkidul, Bank Indonesia serta Bulog. Pihaknya memantau kondisi stok dan harga bahan makanan.
Baca Juga: Bawang Merah Jadi Biang Utama Inflasi di DIY, Ini Penyebabnya
Untuk cabai hijau harganya Rp20.000 per kilo. Cabai rawit merah turun dari Rp40.000 menjadi Rp30.000 per kilo. Kemudian bawang merah mengalami kenaikan dari Rp30.000 ke Rp35.000 per kilo. Selanjutnya bawang putih yang jenis cincau dihargai Rp38.000 per kilo.
"Kalau Minyakita tadi juga sudah ada dan tersedia dan harganya malah justru di bawah harga eceran tertinggi. Jadi harganya tadi Rp15.500, " tambahnya.
Terkait dengan daging ayam ras, saat ini stok di pedagang biasanya 1,5 hingga 2 kuintal setiap hari. Dan kebetulan harga daging ayam ras ini turun dari Rp.36.000 menjadi Rp 35.000 per kilo. Sedangkan untuk daging sapi harganya tetap baik yang kelas satu ataupun kelas 2.
Sementara gula pasir juga tidak mengalami kenaikan malah justru ada penurunan dari Rp 13.000 menjadi Rp12.000 per kilo. Kemudian beras medium berkisar Rp12.000-Rp13.000 per kilo. Dan untuk mengendalikan harga, saat ini Pemkab Gunungkidul juga melakukan operasi pasar.
Yuna mengungkapkan, operasi pasar ini dilakukan untuk mengendalikan harga menjelang hari raya Natal dan juga tahun baru. Karena biasanya akan mengalami kenaikan yang signifikan. Hasil pantauan ini, rata-rata untuk harga komoditas bahan pokok bisa dibilang cukup aman.
Baca Juga: Pilkada Gunungkidul: Endah-Joko Menang, Partisipasi Pemilih justru Jeblok 74 Persen
"Ada 1.700 orang yang bertugas melakukan pemantauan harga dan memastikan pasokan aman dan distribusi lancar," ujarnya.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi HP Infinix RAM 8 GB Mulai Rp1 Jutaan: Layar AMOLED, Resolusi Kamera Tinggi
- 45 Kode Redeem FF Terbaru 30 Juni: Ada Emote Keren dan Bundle Menarik
- Siapa Lionel de Troy? Calon Bintang Timnas Indonesia U-17, Junior Emil Audero
Pilihan
-
7 Rekomendasi Sepatu Lari Produk Lokal: Ringan dan Nyaman, Harga Mulai Rp400 Ribuan
-
Kena 'Penyakit' Klub Indonesia, Bekas Tim Joey Pelupessy Terancam Kehilangan Seluruh Pemain!
-
Serangan Israel di Gaza Renggut Nyawa Direktur RS Indonesia, Militer Zionis Incar Tenaga Medis
-
6 Rekomendasi HP Murah 1 Jutaan dengan RAM 8 GB, Kamera Terbaik 50 MP!
-
7 Parfum Wanita Murah Wangi Tahan Lama, Harga Pelajar Mulai Rp12 Ribuan
Terkini
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan
-
Susi Air Buka Rute Baru: Yogyakarta-Karimunjawa, Liburan Jadi Lebih Sat Set!
-
Tol Jogja-Solo Segmen Klaten-Prambanan Resmi Beroperasi Penuh, Sementara Masih Tanpa Tarif
-
Ditertibkan demi Sumbu Filosofi, Kridosono Kini Bebas Reklame Raksasa
-
Ledakan 3 Kali, Sumur Bau BBM, Warga Yogyakarta Tolak Mentah-Mentah SPBU Letjen Suprapto Beroperasi