SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bakal menggelar pesta kembang api yang meriah dalam perayaan malam pergantian tahun 2024/2025 mendatang. Alun-alun Pemda Wonosari bakal menjadi pusat malam perayaan tahun baru ini.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta menuturkan untuk malam tahun baru, Pemkab Gunungkidul sudah membentuk panitia. seperti biasanya di alun-alun Wonosari nanti akan menjadi pusat perayaan malam tahun baru.
"Secara spesifiknya nanti bakal kita sampaikan karenna ini tahapannya baru pembentukan panitia," ujar Sunaryanta, Selasa (10/12/2024).
Sunaryanta menegaskan tentang adanya kegiatan di malam tahun baru, pesta kembanv api dan lain sebagainya yang bisa dinikmati masyarakat. Dan untuk kegiatan itu, dirinya bakal memberikan tema tentang keberagaman.
Baca Juga: Modus Baru Investor di Gunungkidul: Pakai Nama Warga Lokal Kuasai Lahan
Sunaryanta ingin semua yang ada di Gunungkidul dapat mengisi acara sehingga dia mengambil tema keberagaman. Nanti masyarakat dari pemeluk agama Hindu, Budha, Katholik, Protestan dan Islam bahkan penghayat kepercayaan diikutsertakan.
"Jadi jangan hanya kita isi sendiri dari Pemda kita akan melibatkan semua komponen keberagaman," tambahnya.
Di sisi lain, Dinas pariwisata telah mengeluarkan surat edaran (SE) berisi imbauan kepada pelaku wisata agar tidak nuthuk harga saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang. Hal ini untuk menghindari para pedagang memanfaatkan keuntungan sesaat.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Gunungkidul, Priyanta mengatakan libut panjang akhir tahun destinasi wisata di Kabupaten Gunungkidul menjadi salah satu tujuan para wisatawan untuk menikmati libur mereka. Terlebih sejumlah destinasi wisata baru bermunculan di Gunungkidul
Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung, pemerintah memberikan himbauan kepada pelaku wisata dan pedagang agar tidak menerapkan nuthuk rego kepada wisatawan. Pasalnya hal ini dapat merusak citra pariwisata di Gunungkidul yang saat ini mulai menggeliat.
Baca Juga: Mulai Besok, Beli Gas Elpiji 3 Kg di DIY Lebih Mahal, di Pangkalan bakal Dijual Rp18 Ribu!
"Kami sudah sampaikan Surat Edaran ini ke seluruh pelaku dan pengelola wisata di seluruh destinasi wisata," papar Priyanta.
Ia menegaskan edaran ini berlaku untuk semua baik rumah makan, restoran, hotel, pedagang, hingga fasilitas yang ditawarkan di destinasi wisata. Dia berharap agar para pelaku wisata khususnya pedagang makanan dan oleh-oleh untuk menjaga transparansi harga.
"Nanti di tiap-tiap warung diberi pricelist atau daftar harga yang jelas. Sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," jelas dia.
Apabila di lapangan ditemukan keluhan pengunjung mengenai harga yang dibanderol sangat mahal dan temuan-temuan lainnya yang tidak mengindahkan SE tersebut, Pemda tidak segan akan memberi teguran keras.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Info A1: Calvin Verdonk Batal Pindah ke FC Utrecht!
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
Terkini
-
57.000 Warga DIY Kehilangan Bansos BPJS, Imbas Data Baru Kemensos, Apa yang Terjadi?
-
Renovasi SDN Kledokan Usai Ambrol Dikebut, Targetkan Rampung Sebelum Liburan Sekolah Selesai
-
Kulon Progo Darurat HIV/AIDS, 71 Persen Kasus Menyerang Pria, Ini Langkah Pemerintah
-
20 Persen Minyak RI Terancam, Selat Hormuz Ditutup, Indonesia di Ambang Krisis Energi?
-
Juli 2025, 200 Sekolah Rakyat Dibuka, Prioritaskan Guru Lokal dan Koneksi Internet