SuaraJogja.id - Ketua Unit Layanan Disabilitas UGM Wuri Handayani mengaku belum semua fakultas di Universitas Gadjah Mada (UGM) ramah terhadap para penyandang disabilitas. Masih perlu pemenuhan terkait fasilitas untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif.
"Nah kami pernah melakukan survei aksesibilitas di UGM dan dari hasil survei tersebut memang menunjukkan bahwa masih banyak fasilitas-fasilitas yang perlu ditingkatkan fasilitasnya karena memang belum menyediakan akses untuk disabilitas," ungkap Wuri dikutip Rabu (11/12/2024).
Wuri tak memungkiri bahwa kondisi itu masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu untuk segera diselesaikan. Aksesibilitas baik secara infrastruktur maupun non fisik berupa suara maupun tanda-tanda khusus perlu untuk lebih diperhatikan.
Kendati demikian, Wuri memastikan akan terus melakukan advokasi untuk membangun berbagai infrastruktur itu. Tujuannya semua fakultas di UGM dapat menjadi ruang inklusif yang ramah difabel.
Baca Juga: Bus Trans Jogja Tak Ramah Difabel, Kaum Disabilitas Protes ke DPRD DIY
"Ini kami terus melakukan advokasi karena untuk membangun infrastruktur kan memang juga tidak bisa dalam 1-2 hari tapi memerlukan perencanaan dan juga pembiayaan yang memadai ya. Sehingga secara perlahan-lahan kita akan coba untuk melakukan advokasi nantinya agar semua fakultas itu bisa memiliki fasilitas yang aksesibel," tandasnya.
Berdasarkan data yang ada, diungkapkan Wuri, total ada 48 mahasiswa yang teridentifikasi sebagai penyandang disabilitas terdiri dari 21 perempuan dan 17 laki-laki. Disabilitasnya pun beragam mulai dari netra, tuli, fisik hingga mental.
"Mereka juga dari berbagai fakultas dan juga jenjang pendidikan mulai dari sekolah vokasi, sarjana, magister sampai doktor," ucapnya.
Sementara untuk tenaga kependidikan (tendik) dan dosen, pihaknya masih akan melakukan identifikasi lebih menyeluruh. Pendataan ini diharapkan dapat memberikan layanan yang sama secara menyeluruh di UGM.
"Saya berharap nantinya akan ada perubahan-perubahan yang juga cukup signifikan dari fakultas fakultas lain-lain untuk memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh penyandang disabilitas," ujarnya.
Baca Juga: Perempuan Difabel Rentan Kekerasan, SIGAB Tuntut Aksi Nyata Pemerintah
Menurut Wuri, pada prinsipnya fasilitas itu seharusnya didesain secara universal. Bukan kemudian fasilitas yang dibangun secara eksklusif bagi penyandang disabilitas.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
-
Korlantas Polri Cek Lokasi Kecelakaan Maut di Tawangmangu, Ini Hasilnya
-
Ada Satu Balita, Ini Daftar Korban Tewas Kecelakaan Maut di Tawangmangu
-
5 Rekomendasi Mobil Terbaik untuk Anak Muda: Harga Terjangkau, Desain Bodi Elegan
-
Persis Solo Selamat dari Degradasi, Ini Komentar Ong Kim Swee
Terkini
-
Thrifting Aman Tanpa Gatal, Ini Tips Jitu Dokter UGM untuk Hindari Penyakit Kulit dari Baju Bekas
-
Ditutup Kain Hitam hingga Berujung Dibongkar, Reklame Ilegal Disikat Wali Kota Jogja
-
Saldo DANA Nambah Terus? Ini Link Aktif untuk Pemburu DANA Kaget yang Terbukti
-
Dulu Didoktrin JAD, Kini Jualan Ayam Bakar di Sleman: Kisah Inspiratif Mantan Teroris Tobat
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi