SuaraJogja.id - Pakar Hukum Tata Negara, Mahfud MD menyoroti rencana pemindahan Mary Jane Veloso dari Indonesia ke negara asalnya Filipina. Mahfud menyampaikan ada aturan undang-undang yang melarang hal tersebut dilakukan.
"Bukan tidak ada literatur yang mengatur, ada yang melarang yaitu Undang-Undang yang terbaru, yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. Nah di situ disebutkan bahwa pemindahan narapidana ke negara lain dibolehkan tapi harus diatur dengan Undang-undang," kata Mahfud saat ditemui di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat (13/12/2024).
Disampaikan mantan Menkopolhukam tersebut, dalam aturan itu ada sejumlah hal yang diatur. Mulai dari syarat pemindahan, jenis narapidana yang dipertukarkan, jenis hukuman hingga proses pemindahanya.
"Oleh sebab itu harus dibuat undang-undang dulu dan dengan persetujuan DPR," tegasnya.
Baca Juga: Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
Menurut Mahfud MD, tidak sedikit yang kemudian salah mengartikan hal tersebut. Pemindahan narapidana bukan berdasarkan undang-undang namun pada Mutual Legal Assistance (MLA) atau Bantuan Hukum Timbal Balik.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2006 tentang Bantuan Timbal Balik dalam Masalah Pidana, menyebutkan bahwa ekstradisi atau penyerahan orang tidak diperbolehkan tanpa dasar hukum yang jelas.
Selain itu, pengalihan narapidana atau perkara antarnegara, seperti dari Indonesia ke Filipina dalam kasus Mary Jane Veloso, juga tidak diperbolehkan kecuali melalui perjanjian antar pemerintah yang telah diratifikasi dalam bentuk undang-undang. Dia mencontohkan MLA itu bisa diterapkan saat membawa pulang koruptor Djoko Tjandra dari Malaysia.
"Tapi kalau orang sudah terpidana ya kemudian sudah tersangka di suatu negara gitu ya, lalu mau diminta pindah ke negara enggak bisa, kalau tersangka di suatu negara lari ke negara lain tapi di negara lain itu dia belum apa-apa boleh mutual legal assistance," tandasnya.
"Saya kira orang harus membaca ini Undang-undang nomor 22 Tahun 2022 Pasal 45, itu jelas kalimatnya nggak boleh kalau Undang-undang Nomor 1 tahun 2006 tentang kerjasama bantuan timbal balik itu adalah mutual legal asistence bukan pemulangan narapidana itu," sambungnya.
Baca Juga: Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini
Jika hal itu benar dilakukan maka, Mahfud menilai bakal menjadi preseden buruk. Oleh sebab itu, pria yang juga mantan Ketua MK tersebut meminta pemerintah perlu memikirkan kembali langkah pemulangan Mary Jane.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Prabowo Susun RUU Penjarakan Pejabat yang Hina Rakyat
-
Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Pilpres, Cak Lontong Kehilangan Banyak Job
-
Dasco Dengar Kabar Investor Dari Qatar Akan Masuk ke Danantara
-
Dasco Sebut DPR Kini Telah Siapkan Formulasi Baru Untuk Bahas Undang-Undang
-
Cak Lontong Kehilangan Banyak Job Buntut Dukung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD Saat Pilpres
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
Terkini
-
Solusi Anti-Pesing Ala Jogja: Pampers Kuda untuk Andong Malioboro, Ini Kata Kusir
-
IHSG Masih Jeblok Jadi Momentum Berinvestasi? Simak Tips dari Dosen Ekonomi UGM
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa