Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Minggu, 15 Desember 2024 | 12:47 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Drs. Ery Widaryana. (Dok: Suara.com)

SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman mencatat pencapaian yang signifikan sepanjang tahun 2024. Lembaga ini berhasil meraih tiga penghargaan utama tingkat nasional, yaitu penghargaan untuk kategori transformasi pengelolaan SDM terbaik, transformasi pengelolaan pendidikan terbaik, dan Anugerah Merdeka Belajar kategori utama. Keberhasilan ini merupakan hasil penerapan tiga pilar utama pembangunan pendidikan yang menjadi fondasi strategi Disdik Sleman.

Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Drs. Ery Widaryana menjelaskan, lembaganya berfokus pada tiga pilar pembangunan pendidikan. Pilar pertama adalah peningkatan pemerataan akses layanan pendidikan.

"Setiap anak usia sekolah di Kabupaten Sleman harus memiliki akses pendidikan. Karena itu, kami berupaya meningkatkan layanan akses pendidikan," ujar Ery pada Jumat (13/12/2024).

Sebagai bagian dari upaya ini, Disdik Sleman meluncurkan berbagai program, seperti pemberian bantuan biaya pendidikan kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu (TK-SD-SMP) yang tidak tercakup oleh Program Indonesia Pintar (PIP).

Baca Juga: Satu Tersangka Politik Uang di Pilkada Sleman Tak Kooperatif, Polisi Keluarkan DPO

"Program ini memastikan anak-anak dari keluarga ekonomi lemah tetap bisa bersekolah," tambahnya.

Pilar kedua adalah peningkatan pemerataan mutu pendidikan. Disdik Sleman menargetkan mutu pendidikan yang merata di seluruh satuan pendidikan. "Kami mendukung peningkatan mutu dengan berbagai program, seperti penguatan karakter dan peningkatan kompetensi guru," jelas Ery. Berkat program ini, banyak guru di Sleman meraih prestasi, sementara mutu sekolah meningkat melalui pelatihan yang difasilitasi baik dari pusat maupun inisiatif lokal.

Pilar ketiga adalah penguatan tata kelola pendidikan. Menurut Ery, tata kelola yang baik memastikan sekolah dapat memberikan layanan pendidikan terbaik kepada masyarakat. Untuk mendukung hal ini, Disdik Sleman terus mendampingi sekolah-sekolah dalam meningkatkan pelayanan. "Komitmen sekolah dalam meningkatkan pelayanan terlihat dari peningkatan akreditasi dan kualitas nilai yang diberikan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN)," paparnya.

Hasil dari upaya ini tercermin dalam penilaian Ombudsman RI terhadap kepatuhan penyelenggaraan pelayanan publik. Nilai kepatuhan Disdik Sleman meningkat dari 91,76 pada 2023 menjadi 92,85 pada 2024, dengan kategori A dan zona hijau.

"Peningkatan ini berkat komitmen kami dalam melakukan inovasi dan perbaikan pelayanan," ungkap Ery.

Baca Juga: Kronologi Pria Tewas Dianiaya di Sleman, dari Pesta Miras Hingga Ditemukan Tak Bernyawa

Inovasi Mendukung Tiga Pilar Pendidikan

Untuk mendukung implementasi tiga pilar pendidikan, Disdik Sleman telah meluncurkan berbagai inovasi. Kepala Disdik memaparkan lima inovasi utama yang dirancang untuk meningkatkan akses, mutu, dan tata kelola pendidikan di Kabupaten Sleman.

1. Aplikasi Silabosda

Inovasi pertama yang dilakukan Disdik dinamakan Silabosda atau Sistem Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah Daerah. Aplikasi ini terkait dengan pengelolaan Dana Bosda untuk sekolah-sekolah. Dengan aplikasi Silabosda ini, kata Ery, mempermudah sekolah untuk melakukan pelaporan penggunaan Dana Bosda. Termasuk melakukan pemantauan dan pengendalian Dana Bosda bisa dilakukan melalui aplikasi ini.

2. Aplikasi Silabadikdas

Aplikasi ini merupakan sistem layanan beasiswa atau bantuan siswa miskin. Aplikasi ini digunakan mulai dari pendataan hingga sinkronisasi antara data anak-anak di Dapodik dengan data-data kemiskinan di Dinas Sosial. "Jadi, perpadanan data itu akan mempermudah kami mendata anak-anak miskin yang belum mendapatkan PIP agar mendapatkan bantuan pendidikan dari Pemkab Sleman," katanya.

3. Aplikasi Sembagi

Aplikasi Sembada Berbagi atau Sembagi ini adalah aplikasi untuk membuat jaringan ke sekolah-sekolah. Segala macam kegiatan dan program unggulan serta praktik baik apapun yang dimiliki sekolah, bisa diupload di situ dan bisa diaplikasikan di sekolah lain. "Dari aplikasi itu kita bersama-sama berbagi. Program atau kegiatan yang baik bisa di sekolah lain diaplikasikan di sekolahnya, tentu dengan sedikit inovasi yang sesuai dengan kebutuhan sekolah," katanya.

4. Aplikasi Si Ijah

Aplikasi Si Ijah ini merupakan sistem informasi ijazah. Aplikasi ini terkait dengan pendokumentasian ijazah. Selama ini masih banyak laporan pemilik ijazah meminta surat keterangan karena ijazahnya hilang. "Di aplikasi ini kita harapkan nanti ke depan, ijazah itu bisa kita dokumentasikan. Jadi kalau ada yang kehilangan ijazah, dokumen ijazah itu bisa terbantu dengan aplikasi Si Ijah ini," terang Ery.

5. Loyalitas Diman

Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman memberikan kemudahan dalam

pelayanan menggunakan teknologi informasi yang dikemas dengan

Loket Layanan Lan Informasi Terintegrasi Disdik Sleman atau Loyalitas Diman.

Aplikasi ini memadukan layanan antara layanan daring dan luring untuk mempermudah masyarakat. Ini untuk memberikan pelayanan bagi warga yang datang ke kantor (luring) kemudian kebutuhan akan dikirim secara daring. Jadi warga tidak perlu lagi datang ke kantor dengan kombinasi pelayanan ini.

"Pada 2025 nanti Disdik akan terus menyempurnakan pelayanan pendidikan kepada masyarakat. Inovasi-inovasi pelayanan yang ada akan kami optimalkan untuk semua jenjang pendidikan. Tujuannya agar tiga pilar pembangunan pendidikan yang kami jalankan selama ini bisa menjawab seluruh kebutuhan masyarakat," kata Ery.

Load More