SuaraJogja.id - Senator Hilmy Muhammad meminta pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen. Menurutnya, kebijakan ini sangat membebani masyarakat.
"Kebijakan PPN 12 persen harus segera dikaji ulang. Jangan menunggu protes semakin besar. Beban berat bagi masyarakat menengah ke bawah," kata anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI melalui keterangan tertulis dikutip Sabtu (21/12/2024).
Pria yang akrab disapa Gus Hilmy itu pun menyatakan bahwa sudah saatnya negara punya Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Jika ada GBHN, dia bilang, kebijakan bisa disusun dalam jangka panjang dan tidak membebani rakyat.
"Inilah darurat GBHN! Sudah saatnya kita memiliki Garis-Garis Besar Haluan Negara atau GBHN. Sehingga kebijakan bisa berpihak kepada rakyat dan dalam jangka panjang. Tanpa GBHN, kita hanya akan was-was program kejutan setiap lima tahun yang bahkan tidak berpihak pada rakyat," tandasnya.
Manfaat lain, kata Gus Hilmy, GBHN dapat mengurangi biaya politik pasca Pilpres. Selain itu kabinet yang menggelembung secara besar ditengarai menjadi salah satu faktor kebutuhan anggaran yang besar.
"GBHN juga bisa mengurangi biaya politik pasca Pilpres. Tidak seperti sekarang, kabinet sangat gemuk, lembaga-lembaga dibentuk yang sebenarnya tidak urgen," ucapnya.
"Di tengah protes PPN 12 persen, kementerian dan lembaga-lembaga negara melantik banyak sekali pejabat. Ini menjadi salah satu beban APBN yang akhirnya dibebankan kepada rakyat. Belum lagi janji kampanye yang ternyata juga dibebankan kepada rakyat. Sementara hari ini kita belum mendengar program gebrakan menteri atau lembaga dan justru utang sudah bertambah," tambahnya.
Kendati demikian cukup memahami kebutuhan pemerintah. Gus Hilmy menilai program yang memang dicanangkan dan membutuhkan anggaran besar, bukan berarti harus dibebankan kepada rakyat.
"Kita paham, ya. Kebutuhan anggaran untuk makan bergizi, ketahanan pangan, tetapi apa tidak ada sumber pendapatan lainnya? Paling enak memang meminta kepada rakyat. Sementara kita punya sumber daya alam, masih ada penyalahgunaan anggaran, dan sebagainya," tuturnya.
Baca Juga: Nama Dicatut Timsesnya Sutrisna-Sumanto, Eks Bupati Gunungkidul Badingah Protes Keras
"Dulu kan Pak Prabowo sering bicara timah, lada putih, dan banyak lagi. Di sisi lain, kita perlu berhemat, memberi sanksi keras bagi pengemplang pajak dan penyelundup," imbuhnya.
Gus Hilmy juga menekankan pentingnya meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah melalui prestasi sebelum membuat kebijakan yang berisiko.
"Sebelum menaikkan pajak, Pemerintah juga mesti menunjukkan prestasi, misalnya dengan mengeluarkan perintah penghematan yang ditegaskan dengan keputusan, bukan sekadar himbauan. Demikian juga sanksi bagi para pengemplang pajak yang besar-besar harus ditunjukkan kepada masyarakat," kata dia.
Berita Terkait
-
Menohok, Bintang Emon Roasting Pemerintah Soal PPN 12 Persen: Hitungannya Maling...
-
Apa Itu Wealth Tax? Usulan Pengganti PPN 12 Persen, Pajak Buat Orang Terkaya di Indonesia
-
Menpar Janji Luncurkan Paket Wisata Murah jika PPN 12 Persen Pengaruhi Sektor Pariwisata
-
Rakyat Menjerit PPN Naik, Selvi Ananda Istri Gibran Ketahuan Pakai Gelang Mewah Ratusan Juta
-
PPN Akan Naik, Tunjangan Pegawai Ditjen Pajak Disorot: Paling Rendah Setara UMP Tertinggi Indonesia
Terpopuler
- Elkan Baggott: Sangat Senang dan Bahagia Kembali ke Timnas Indonesia
- Coach Justin Frustrasi dengan STY: Gue Baru Tahu Ada Perjanjian dengan PSSI Soal...
- Nova Arianto: Rizky Ridho Dimaki-maki
- STY Ancam Rizky Ridho: Kamu Nggak Bakal Saya Mainkan!
- 3 Ucapan Anies yang Kini Jadi Kenyataan Disorot Warganet: Harus Ngerasain Dulu, Baru Paham
Pilihan
-
Permohonan Kasasi Ditolak Mahkamah Agung, Ribuan Buruh PT Sritex Syok
-
3.000 Karyawan PT Sritex Grup Sudah di Rumahkan, Sejumlah Unit Berhenti Total karena Bahan Baku Habis
-
Indra Muhammad Datang, Skuad Kesatria Bengawan Solo Makin 'Mewah'
-
Pasca Putusan Pailit Inkrah, Bos BNI Ungkap Nasib Utang Rp374 Miliar di Sritex
-
Timnas Indonesia Harus Menang Lawan Filipina, Shin Tae-yong: Bohong Kalau...
Terkini
-
Banser Sleman Tanam Pohon dan Lepasliarkan Ratusan Burung, Bukti Nyata Lawan Perubahan Iklim
-
Gunung Merapi Luncurkan 66 Guguran Lava, Potensi Bahaya 7 KM dari Puncak
-
Dua Jalan di Gunungkidul Terancam Putus, Warga Swadaya agar Tak Ada Korban Jiwa
-
Protes Gus Hilmy soal PPN 12 Persen: Pemerintah Tambah Utang, Rakyat yang Bayar?
-
Bermodal 20 Pemain, PSS Sleman Optimis Taklukkan Persija di JIS