SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih terus berlangsung. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat luncur puluhan guguran lava dalam sepekan terakhir.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso mengatakan aktivitas tersebut tercatat pada periode 13-19 Desember 2024.
"Pada minggu ini guguran lava teramati sebanyak 66 kali ke arah barat daya (hulu Kali Bebeng) sejauh maksimal 1.700 meter dan 18 kali ke arah hulu Kali Krasak sejauh maksimal 1.600 meter," kata Agus, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/12/2024).
BPPTKG turut melakukan analisis morfologi dari stasiun kamera Deles5, Ngepos dan Babadan 2. Morfologi kubah barat daya teramati adanya perubahan akibat adanya aktivitas pertumbuhan kubah dan guguran lava.
Baca Juga: Pembangunan Teras Malioboro 2 Hampir Rampung, 1.000 UMKM Siap Pindah Awal 2025
Untuk morfologi kubah tengah tidak ada perubahan morfologi yang signifikan. Berdasarkan analisis morfologi dari kamera Babadan2, volume kubah barat daya mengalami pertumbuhan.
"Volume kubah barat daya terukur sebesar 3.342.300 meter kubik. Sedangkan untuk kubah tengah tetap, sebesar 2.361.800 meter kubik," ucapnya.
Sejumlah kegempaan masih tercatat dalam sepekan terakhir, didominasi gempa guguran yang mencapai 1.301 kali. Disusul gempa fase banyak 368 kali, 118 kali gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik 9 kali.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini masih cukup tinggi," tuturnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak tunjam rata-rata sebesar 0,6 cm per hari. Lebih tinggi dibandingkan minggu lalu.
Baca Juga: Prambanan Diprediksi jadi Pintu Masuk Terpadat ke Jogja Saat Nataru, Ini Solusi dari Polisi
"Data pemantauan menunjukkan peningkatan gempa vulkanik dangkal dan deformasi Gunung Merapi, yang mengindikasikan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awan panas guguran di dalam daerah potensi bahaya," kata dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Intensitas Gempa Vulkanik Dangkal di Gunung Merapi Meningkat Sepekan Terakhir, Masih Berpotensi Luncurkan Awan Panas
-
Merapi Merbabu Hotel Yogyakarta Hadirkan Promo Akhir Tahun: "Plawangan Fest Korean BBQ Party"
-
Hadapi Musim Penghujan, BPBD Sleman Pastikan EWS Banjir Lahar Gunung Merapi Berfungsi Normal
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Bantah Imbas Pilkada, Bupati Sleman Rombak Ratusan Pejabat: Saya Butuh Orang Kompeten
-
Komitmen DIY Genjot Industri Cetak, Jogja Printing Expo 2025 Digelar Ciptakan Persaingan Sehat
-
Hujan Badai Hantam Sleman, Pohon Tumbang Timpa Rumah dan Sekolah, Ini Lokasinya
-
Sri Sultan HB II Layak Jadi Pahlawan Nasional, Akademisi Jogja Ini Ungkap Alasannya
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen