SuaraJogja.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta memastikan perangkat "Early Warning System (EWS)" atau peringatan dini bencana banjir lahar Gunung Merapi dan tanah longsor di Prambanan saat ini dalam kondisi berfungsi normal.
"Kami pastikan EWS banjir lahar Merapi di sejumlah titik di aliran sungai berhulu Gunung Merapi dan EWS tanah longsor di perbukitan Prambanan memasuki puncak musim hujan saat ini dalam kondisi baik dan berfungsi normal," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Rabu.
BPBD Sleman hingga saat ini telah memasang 37 EWS yang terdiri atas EWS awan panas dan banjir lahar di kawasan Gunung Merapi, EWS tanah longsor di kawasan perbukitan Prambanan.
"Selama ini teknisi dan penjaga EWS di Seksi Mitigasi BPBD Sleman rutin melakukan monitoring dan pemeliharaan EWS, sehingga kami pastikan semua perangkat EWS berfungsi baik," katanya.
Ia mengatakan pemeliharaan dan monitoring tersebut agar EWS dapat berfungsi dengan baik dan alarm berbunyi sehingga siap untuk dijalankan sesuai fungsi dan standar operasional prosedur.
"Kami juga melakukan kerja sama dengan masyarakat dan relawan di lokasi EWS untuk membantu menjaga dan merawat perangkat EWS, partisipasi masyarakat sekitar EWS diharapkan untuk turut andil menjaga fungsi EWS dan aktif melaporkan kepada BPBD Sleman apabila terdapat kesalahan teknis," katanya.
Makwan mengatakan memasuki puncak musim hujan ini banjir lahar berpotensi terjadi di sejumlah sungai berhulu Gunung Merapi, yakni Sungai Gendol, Sungai Opak, Sungai Kuning, Sungai Boyong, dan Sungai Krasak.
"Namun jika melihat pola erupsi dan guguran awan panas Gunung Merapi dalam beberapa tahun terakhir mengarah ke sisi barat daya, maka potensi ancaman lebih besar di alur Sungai Gendol, Boyong, dan Krasak," katanya.
Sebagai upaya antisipasi, pihaknya selalu mengingatkan dan mengimbau masyarakat yang melakukan aktivitas di kawasan sungai berhulu Gunung Merapi untuk selalu meningkatkan kewaspadaan dan terus memantau perkembangan cuaca di kawasan Gunung Merapi.
Baca Juga: Bawaslu Sleman Dalami Laporan Politik Uang di Seyegan, 3 Orang Dilaporkan
"Karena jika di puncak Gunung Merapi terjadi hujan deras dalam durasi yang lama, maka potensi terjadi banjir lahar sangat tinggi," katanya.
Berita Terkait
-
Optimis Usai Nyoblos Pilkada Sleman 2024, Harda Kiswaya: Target Kami Menang
-
Nyoblos Bareng Keluarga, Kustini Sri Purnomo Optimis Menang Pilkada Sleman 2024
-
Bangga Tapi Was-Was, PSS Lepas Hokky Caraka ke Timnas di Tengah Tren Negatif
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Ini Kata Kemenag Soal Keamanan Bangunan Ponpes di Jogja Pasca Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
-
Kerja di Luar Negeri Aman? BP3MI DIY Beri Peringatan Penting Sebelum Tergiur Gaji Tinggi
-
Jalan Sedogan-Balerante 'Dikepung' Portal! Pemkab Sleman Ambil Tindakan Tegas Atasi Truk Galian C yang Meresahkan Warga
-
Siap Taklukkan Menoreh? BiosfeRun 2025 Suguhkan Rute Baru Berstandar Internasional
-
Aliansi Jogja Memanggil Bongkar Kekerasan Aparat, Tuntut Pembebasan Aktivis hingga Reformasi Polri