SuaraJogja.id - Pengelolaan sampah di DIY masih menjadi sorotan dalam 2 tahun belakangan. TPA Piyungan yang resmi ditutup nyaris membuat perangkat wilayah di Kabupaten/Kota kelabakan. Tak jarang, tumpukan sampah kerap ditemui di pinggir-pinggir jalan.
Menanggapi itu Universitas Gadjah Mada (UGM) terus menggelar sejumlah agenda publik mulai dari Focus Group Discussion (FGD) termasuk workshop yang membahas isu pengelolaan sampah hingga pendidikan inklusif berkualitas.
Hal itu merupakan dukungan lembaga pendidikan di Jogja untuk pembangunan berkelanjutan atau SDGs. Acara yang dihelat oleh Direktorat Pengabdian kepada Masyarakat (DPKM) UGM yang juga menjadi koordinator Regional Center of Expertise (RCE) Yogyakarta menghadirkan sejumlah pengamat dan pemerhati lingkungan serta pakar pendidikan.
Direktur DPkM UGM, Rustamaji, mengajak para pegiat pendidikan untuk aktif memperjuangkan pendidikan inklusif, terutama yang berasal dari komunitas. Selain itu, ia juga menyoroti permasalahan mendesak terkait pengelolaan sampah di Yogyakarta.
Baca Juga: Tangani Sampah Rumah Tangga Secara Efektif, BPK DIY Apresiasi Kinerja Pemkab Sleman
"Kita menghadapi masalah besar dalam hal pemilahan dan daur ulang sampah. Masalah ini harus diakui dan dicari solusinya," ujar dia dikutip dari laman resmi UGM, Selasa (24/12/2024).
Sementara itu, Totok Pratopo, Ketua Pemerti Kali Code, mengungkapkan bahwa sejak pandemi, dukungan pemerintah dalam pengelolaan sampah menurun drastis. Kondisi ini menyebabkan sungai-sungai menjadi tercemar.
Totok juga tak lelah mengajak, bahwa Pemerti Kali Code berupaya menggerakkan masyarakat untuk menjaga lingkungan dengan mencintai sungai, menanam bunga, memelihara lebah, dan menciptakan kampung ramah anak.
"Kami juga membutuhkan dukungan pemerintah untuk menangani darurat sampah di Yogyakarta," tegasnya.
Berbeda dengan Yogyakarta, Banyumas, Jawa Tengah, telah berhasil menangani masalah sampah sejak 2019. Ketua TPST Mekarsari, Sidik Firmansyah, menjelaskan bahwa pengumpulan sampah dilakukan melalui sistem pengepul dan door-to-door.
Baca Juga: Libur Nataru, Polda DIY Siapkan Strategi Pengamanan Hadapi Lonjakan 9,5 Juta Wisatawan
"Selain itu, masyarakat di Banyumas aktif menggunakan bank sampah dan layanan JekNyong (Ojek Sampah) untuk mengelola limbah yang masih memiliki nilai ekonomis. Sampah yang tidak dapat didaur ulang dikelola langsung oleh TPST," ujar dia.
Program Makan Gratis Bergizi dan Sampah
Yogyakarta juga menjadi pusat penting dalam pengembangan pendidikan inklusif. Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga DIY, Drs. Suhirman, M.Pd., menekankan perlunya kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan pendidikan, termasuk tata kelola sampah di sekolah.
Ia juga menyoroti rencana pemerintah yang akan menggerakkan program makan gratis bergizi. Sehingga selain rencana pemerintah menekan angka stunting juga dibarengi dengan sampah yang dihasilkan dari olahan makanan di program tersebut.
"Tantangan kita di dunia pendidikan itu sangat kompleks sekali," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
Duh! Dua SMP Negeri di Sleman Terdampak Proyek Jalan Tol, Tak Ada Relokasi
-
Cuan Jumat Berkah! Tersedia 3 Link Saldo DANA Kaget, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan
-
Pendapatan SDGs BRI Capai 65,46%, Wujudkan Komitmen Berkelanjutan
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global