SuaraJogja.id - Kasus penyalahgunaan narkotika di Yogyakarta masih saja terjadi selama satu tahun terakhir. Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DIY mencatat, selama 2024 berhasil mengungkap 15 kasus narkoba yang terjadi di Yogyakarta.
Dari ungkap kasus yang dilakukan, BNNP DIY mengamankan barang bukti berupa 1,76 kg atau tepatnya 1.746,68 gram sabu. Selain itu 995,97 gram atau sekitar 0,99 kg ganja.
"Kami juga mengamankan 21 tersangka selama 2024 yang terdiri dari 19 laki-laki dan 2 perempuan. Semuanya merupakan kategori pengedar, kurir atau perantara," ungkap Kepala BNNP DIY, Andi Fairan di Yogyakarta, Selasa (24/12/2024).
Andi mengungkapkan, kasus yang menonjol selama 2024 adalah pengungkapan kasus peredaran gelap narkoba yang melibatkan jaringan Medan-Yogyakarta pada 31 Juli 2024 lalu. Dalam kasus tersebut diamankan 1,666 kg sabu dengan modus operandi menjadi perantara jual beli narkoba.
Baca Juga: Prambanan Diprediksi jadi Pintu Masuk Terpadat ke Jogja Saat Nataru, Ini Solusi dari Polisi
Selain itu pengungkapan kasus jenis ganja pada 26 Oktober 2024 yang juga melibatkan jaringan Medan-Yogyakarta. Modus operandi kasus ini baru dengan mengolah ganja jadi margarine sekitar 1,1 kg.
"Ini menunjukkan bahwa permintaan narkoba di yogyakarta sebenarnya cukup tinggi," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kasus serupa pada 2025 mendatang, lanjut Andi, BNNP DIY menggencarkan upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN). Hal ini sebagai bagian dari prioritas Asta Cita ke-7 Presiden Prabowo.
BNNP juga terus melakukan penguatan sinergitas dengan masyarakat dan pemerintah daerah untuk memerangi ancaman narkoba. Keberhasilan program ini tak lepas dari kolaborasi erat dengan berbagai pihak.
“Kami berfokus pada strategi holistik yang mencakup pencegahan, pemberdayaan masyarakat, rehabilitasi, dan pemberantasan. Ini adalah langkah konkret kami untuk mewujudkan Indonesia Bebas Narkoba,” tandasnya.
Baca Juga: Libur Nataru, Polda DIY Siapkan Strategi Pengamanan Hadapi Lonjakan 9,5 Juta Wisatawan
BNNP saat ni sudah membentuk pembentukan 77 Desa Bersinar (Bersih Narkoba) di wilayah DIY. Desa-desa ini, termasuk Giripurwo, Bangunharjo, dan Potorono, telah melibatkan karang taruna, relawan, dan tokoh masyarakat dalam program edukasi berbasis keluarga.
Berita Terkait
-
Soal Amnesti, Menkum: Kemungkinan Napi Narkoba Hanya Ada 700 Orang yang Dapat
-
Pasar Literasi Jogja 2025: Memupuk Literasi, Menyemai Budaya Membaca
-
Produksi Vape Narkotika Jenis Baru di Apartemen Mewah Jakpus Dibongkar, Disebut Sulit Dideteksi
-
7 Kampung Ngabuburit Populer di Jogja yang Harus Kamu Datangi di Akhir Pekan Ramadan
-
Terbaru! Daftar Harga Tiket Bus Jakarta-Jogja Lebaran 2025 Mulai Rp180 Ribuan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik