SuaraJogja.id - Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Yogyakarta selama tahun 2024 masih menjadi perhatian. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mencatat kenaikan kasus mencapai 70 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya.
Berdasarkan catatan Dinkes Kota Yogyakarta untuk tahun 2024 penderita DBD sebanyak 283 orang. Jumlah ini meningkat cukup tinggi dibandingkan dengan tahun 2023 dengan sebanyak 86 orang.
"Ketika DBD tahun ini naik di semua wilayah, Kota Yogyakarta juga ikut naik. Namun dibandingkan dengan wilayah lain, Kota Yogyakarta ada di posisi ke-5 se DIY," kata Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu, pada Kamis (2/1/2025).
Ada beberapa hal yang kemudian menjadi pemicu peningkatan kasus. Mulai dari cuaca yang tidak menentu hingga kurangnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan lingkungan.
Baca Juga: KAI Daop 6 Yogyakarta Lakukan Rekayasa Operasi 32 KA pada Malam Tahun Baru
Oleh sebab itu masyarakat diimbau untuk tetap aktif menjalankan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara rutin dan mandiri. Selain PSN, ada pula penerapan 3M Plus yang penting dilakukan.
Dalam halnini menguras tempat penampungan air, menutup rapat wadah air, mendaur ulang barang bekas, serta menggunakan obat nyamuk. Tidak lupa untuk memasang kelambu saat tidur menjadi langkah yang bisa dilakukan guna mencegah gigitan nyamuk aedes aegypti.
"Gerakan satu rumah satu jumantik harus dihidupkan lagi di kampung dan perkantoran. Selain itu, masyarakat wajib melakukan 3M plus dan menghindari gigitan nyamuk dengan memakai baju panjang atau menggunakan kelambu," ujarnya.
Di sisi lain, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta telah mengintensifkan penyuluhan langsung kepada masyarakat. Terkhusus mengenai bahaya DBD dan langkah pencegahannya melalui fasilitas kesehatan seperti puskesmas.
"Kami menghimbau kepada orang tua harus lebih waspada dihari ke 4-5 ketika anak atau keluarga mengalami panas tinggi. Jika terjadi maka segera dibawa ke puskesmas. Di sana kita ada pendeteksian DBD yakni NS1. Karena penting menghitung hari panas ke 4-5," tandasnya.
Baca Juga: Komisi A DPRD Kota Jogja Geram Banyak Reklame Ilegal, Siapkan Rekomendasi ke Tim Eksekutif
Endang berharap, masyarakat melaporkan segera jika ada anggota keluarga yang mengalami gejala DBD. Seperti demam tinggi mendadak, nyeri otot, mual, atau muncul bintik-bintik merah pada kulit.
Penanganan dini dianggap sangat penting untuk mencegah komplikasi. Selain itu, Endang bilang dengan adanya nyamuk wolbachia sangat membantu pencegahan DBD di Kota Yogyakarta meskipun tidak 100 persen.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- Moto G100 Pro Resmi Debut, HP Murah Motorola Ini Bawa Fitur Tangguh dan Baterai Jumbo
- 5 HP Harga Rp1 Jutaan RAM 8/256 GB Terbaik 2025: Spek Gahar, Ramah di Kantong
- 45 Kode Redeem FF Max Terbaru 4 Juli: Klaim Gloo Wall, Bundle Apik, dan Diamond
Pilihan
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Baterai Jumbo Terbaik Juli 2025, Lebih dari 5.000 mAh
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Pasti Lancar!
-
Sekali klik! Link Live Streaming Piala Presiden 2025 Persib vs Port FC
-
7 Rekomendasi Tumbler Kekinian, Kuat Antikarat Dilengkapi Fitur Canggih
Terkini
-
Kicking Off a New Horizon: BRI Mulai Perjalanan Transformasi Berkelanjutan
-
Tak hanya Takbirdha, Dua Orang Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman Juga jadi Tersangka
-
Ricuh Kurir ShopeeFood di Sleman hingga Rusak Mobil, Dua Orang Ditetapkan jadi Tersangka
-
Mengamankan Diri dari Desakan Massa, Penganiaya Driver ShopeeFood di Sleman jadi Tersangka
-
Dalang Penggantian Plat BMW Maut Sleman Terungkap: Kenal Dekat dengan Keluarga Tersangka?