SuaraJogja.id - Hujan deras yang mengguyur wilayah Gunungkidul sejak Sabtu (4/1/2025) malam hingga Minggu siang kemarin, menyebabkan meluapnya air di Jembatan Kedungdowo, yang menghubungkan Padukuhan Pacar, Girisuko, Panggang, dengan Surulanang, Karangduwet, Paliyan.
Meluapnya jembatan ini mengakibatkan akses jalan utama antar-kapanewon tersebut terputus sementara, memaksa warga untuk mencari jalur alternatif. Meski lebih jauh tetapi warga harus menempuhnya karena khawatir terbawa banjir
Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan debit air Sungai Kedungdowo meningkat drastis hingga menutupi badan jembatan. Akibatnya, kendaraan tidak bisa melintas, dan warga diimbau untuk tidak memaksakan diri melewati jembatan tersebut demi keselamatan.
Ratno, warga Padukuhan Pacar yang hendak menuju Paliyan, terpaksa memutar arah dan menggunakan jalur alternatif. Padahal jalur tersebut adalah jarak tercepat untuk beraktivitas ke Kota Wonosari.
"Mau lewat Banyusoco saja, karena kalau nekat lewat sini, bahaya bisa terbawa arus," ujar Ratno dikutip Senin (6/1/2025).
Ia menjelaskan bahwa jalan ini merupakan rute utama yang biasa digunakan warga untuk bepergian ke Paliyan. Namun, setiap kali hujan lebat melanda, jembatan ini sering terendam air, sehingga tidak bisa dilalui.
"Kalau lewat sini jaraknya hanya 3 kilometer, tapi kalau memutar, jadi 8 kilometer," tambahnya.
Berdasarkan pantauan di lapangan, salah satu penyebab meluapnya air adalah posisi jembatan yang terlalu rendah, sehingga rentan tergenang saat hujan deras berlangsung lama. Setiap kali hujan lebat, air di jembatan ini pasti meluap.
Melihat kondisi ini, warga berharap ada upaya peninggian atau perbaikan jembatan agar dapat mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi. warga berharap agar pemerintah merenovasi jembatan ini dengan konstruksi lebih tinggi.
"Kalau bisa, jembatan ini ditinggikan, supaya tidak terus-terusan meluap saat musim hujan," ungkap seorang warga lainnya.
Hingga berita ini ditulis, air di Jembatan Kedungdowo masih menggenangi badan jembatan. Warga diimbau untuk menghindari jalan ini hingga air benar-benar surut dan kondisi kembali aman. Pengguna jalan disarankan menggunakan jalur alternatif meskipun jaraknya lebih jauh.
Dinas terkait diharapkan segera turun tangan untuk memantau kondisi jembatan dan mencari solusi jangka panjang, mengingat jalan ini merupakan akses vital bagi warga di dua kapanewon tersebut.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
-
Napas Lega Buruh Gunungkidul soal UU Ketenagakerjaan Pisah dari UU Cipta Kerja, KSPSI: Optimis Sejahterakan Pekerja
-
Peternak Sapi di Gunungkidul Terpuruk Gegara Wabah PMK, Harga dan Permintaan Anjlok
-
Dugaan Eksploitasi Anak Terjadi di Gunungkidul, Bocah Dipaksa Berjualan Hingga Dini Hari di Malioboro
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Setelah 13 Tahun 'Mangkrak': 2 Kereta Kuda Keraton Yogyakarta Kembali 'Miyos'
-
Parkir Belum Siap, Atap masih Bocor, DPRD Sleman Minta Jadwal Boyongan Pedagang Mundur
-
Polisi Usut Insiden Kentongan Maut yang Tewaskan Bocah di Kulon Progo: Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Jelang PSIM vs Dewa United: Van Gastel Soroti Dua Masalah Krusial dan Waspadai Ketangguhan Tim Tamu
-
Aman & Tertib? Polda DIY Klaim 18 Unjuk Rasa di Oktober Berjalan Lancar, Ini Faktanya